Deskripsi Klasifikasi Pohon Aren


BAB I
PENDAHULUAN

A.                Latar Belakang
Masyarakat pada umumnya, sudah sejak lama mengenal pohon aren sebagai pohon yang dapat menghasilkan bahan-bahan untuk industri kerajinan. Hampir semua bagian atau produk tanaman ini dapat dimanfaatkan dan memiliki nilai ekonomi. Akan tetapi, tanaman ini kurang mendapat perhatian untuk dikembangkan atau dibudidayakan secara sungguh-sungguh oleh berbagai pihak.
Aren merupakan tumbuhan berbiji tertutup dimana biji buahnya terbungkus daging buah. Pohon aren banyak terdapat hampir di seluruh wilayah Indonesia. Tanaman ini hampir mirip dengan pohon kelapa. Perbedaannya, jika pohon kelapa batang pohonnya bersih, maka batang pohon aren sangat kotor karena batangnya terbalut ijuk yang warnanya hitam dan sangat kuat sehingga pelepah daun yang sudah tuapun sulit diambil dari batangnya. Semua bagian pohon aren dapat diambil manfaatnya, mulai dari akar (untuk obat tradisional), batang (untuk berbagai macam peralatan dan bangunan), daun muda/janur untuk pembungkus kertas rokok. Hasil produksinya juga dapat dimanfaatkan, misalnya
buah aren muda untuk pembuatan kolang-kaling, air nira untuk bahan pembuatan gula merah/cuka dan pati/tepung dalam batang untuk bahan pembuatan berbagai macam makanan.
Selama ini pemenuhan akan permintaan bahan baku industri yang berasal dari bagian-bagian pohon aren, masih dilayani dengan mengendalikan tanaman aren yang tumbuh liar (tidak ditanam orang). Bagian-bagian fisik pohon aren yang dimanfaatkan, misalnya akar ( untuk obat tradisional), batang (untuk berbagai peralatan), Ijuk (untuk kerpeluan bangunan), daun (kususnya daun muda untuk pembungkus dan merokok). Demikian pula hasil produksinya seperti buah dan nira dapat dimanfaatkan sebagai bahan makanan dan minuman.
Permintaan produk-produk yang dihasilkan dari tanaman ini akan selalu meningkat sejalan dengan perkembangan pembangunan yang ada. Oleh karena itu penanaman atau pembudidayaan tanaman aren mempunyai harapan atau prospek yang baik dimasa datang.
Saat ini telah tercatat ada empat jenis pohon yang termasuk kelompok aren yaitu : Arenge pinata (Wurmb) Merr, Arenge undulatitolia Bree, Arenge westerhoutii Grift dan Arenge ambcang Becc. Diantaranya keempat jenis tersebut yang sudah dikenal manfaatnya adalah arenge piñata, yang dikenal sehari-hari dengan nama aren atau enau.
Usaha pengembangan atau pembudidayaan tanaman aren di Indonesia sangat memungkinkan. Disamping masih luasnya lahan-lahan tidak produktif, juga dapat memenuhi kebutuhan konsumsi di dalam negeri atas produk-produk yang berasal dari tanaman aren, sekaligus meningkatkan pendapatan petani dari usaha tani tanaman aren dan dapat pula ikut melestarikan sumber daya alam serta lingkungan hidup.

B.                 Rumusan Masalah
1.      Bagaimana sejarah dari tanaman pohon Aren ?
2.      Bagaimana klasifikasi dan karakteristik dari pohon Aren ?
3.      Bagaimana penyebaran dan syarat tumbuh dari tanaman Aren ?
4.      Bagaimana cara budidaya penanaman dari tanaman Aren ?
5.      Bagaimana peranan dan manfaat dari bagian-bagian pohon Aren ?

C.                Tujuan
1.      Untuk mengetahui sejarah dari tanaman pohon Aren
2.      Untuk mengetahui klasifikasi dan karakteristik dari pohon Aren
3.      Untuk mengetahui penyebaran dan syarat tumbuh dari tanaman Aren
4.      Untuk mengetahui cara budidaya penanaman dari tanaman Aren
5.                              Untuk mengetahui peranan dan manfaat dari bagian-bagian pohon Aren
BAB II
PEMBAHASAN

1.      Sejarah tanaman Aren
Aren (Arrenge pinnata) mempunyai banyak nama daerah seperti : bakjuk/bakjok (Aceh), pola/paula (Karo), bagot (Toba), agaton/bargat (Mandailing), anau/neluluk/nanggong (Jawa), aren/kawung (Sunda), hanau (dayak,Kalimantan), Onau (Toraja, Sulawesi), mana/nawa-nawa (Ambon, Maluku).
Dalam sejarah masyarakat Sunda, pohon aren tidak saja memiliki fungsi sosial, ekonomi ekologi dan budaya, tetapi juga memiliki nilai historis dalam pembentukan sebuah nama daerah di tatar Sunda, serta mempengaruhi perkembangan seni dan mitologi kasundaan. Hal ini menunjukkan bahwa para leluhur Urang Sunda sudah sangat memahami filosofi pohon aren sebagai tanaman multiguna ini hingga mengaitkannya dengan kebermaknaan hidup masyarakat di zamannya. Pemahaman ini melahirkan kepercayaan dan kepercayaan ini pun melahirkan sejumlah tradisi dalam bentuk seni, kebudayaan, serta pendekatan sejarah dan mitologi berpengaruh terhadap aspek kehidupan masyarakat.
Secara mitologis, keberadaan pohon aren erat kaitannya dengan kepercayaan terhadap Dewa-Dewi dan yang kemudian dilestarikan dalam sejumlah tradisi adat leluhur yanng masih dipegang teguh di beberapa daerah di Tatar Sunda. Dahulu kala dikisahkan, Sanghyang Guru mengutus Sanghyang Ismaya ke bumi untuk memeriksa kondisi pertumbuhan padi di lahan-lahan huma (ladang) penduduk. Mengingat saat itu hari sangat panas, Sanghyang Ismaya berteduh dan beristirahat di bawah pohon aren. Lalu Sanghyang Guru memangkas tandan karangan bunga aren sehingga pada ujung tandan karangan bunga aren tersebut keluar air yang rasanya manis. Karena ia sedang dahaga, air itu kemudian diminumnya. Sejak saat itulah, menurut cerita, tandan bunga aren dapat disadap untuk diambil niranya dan digodok untuk dijadikan gula kawung.

2.      klasifikasi dan karakteristik pohon Aren
Klasifikasi :

Kerajaan    : Plantae
Divisi         : Magnoliophyta
Kelas         : Liliopsida                 
Ordo          : Arecales
Famili        : Arecaceae
Genus        : Arenga
Spesies      : A. pinnata

Aren termasuk suku Aracaceae (pinang-pinangan). Batangnya tidak berduri, tidak bercabang, tinggi dapat mencapai 25 meter dan diameter pohon dapat mencapai 65 cm. batang pokoknya kukuh dan pada bagian atas diselimuti oleh serabut berwarna hitam yang dikenal sebagai ijuk, injuk, juk atau duk. Ijuk sebenarnya adalah bagian dari pelepah daun yang menyelubungi batang.
Tanaman ini hampir mirip dengan pohon kelapa. Perbedaannya, jika pohon kelapa batang pohonnya bersih (pelepah daun yang tua mudah lepas), maka batang pohon aren ini sangat kotor karena batangnya terbalut oleh ijuk sehingga pelepah daun yang sudah tua sulit diambil atau lepas dari batangnya. Oleh karena itulah, batang pohon aren sering ditumbuhi oleh banyak tanaman jenis paku-pakuan.
Tangkai daun aren panjangnya dapat mencapai 1,5 meter, helaian daun panjangnya dapat mencapai 1.45 meter, lebar 7 cm dan bagian bawah daun ada lapisan lilin. Daunnya majemuk menyirip, seperti daun kelapa, panjang hingga 5 m dengan tangkai daun hingga 1,5 m. Anak daun seperti pita bergelombang, hingga 7 x 145 cm, berwarna hijau gelap di atas dan keputih-putihan oleh karena lapisan lilin di sisi bawahnya.
Berumah satu, bunga-bunga jantan terpisah dari bunga-bunga betina dalam tongkol yang berbeda yang muncul di ketiak daun; panjang tongkol hingga 2,5 m. Buah buni bentuk bulat peluru, dengan diameter sekitar 4 cm, beruang tiga dan berbiji tiga, tersusun dalam untaian seperti rantai. Setiap tandan mempunyai 10 tangkai atau lebih, dan setiap tangkai memiliki lebih kurang 50 butir buah berwarna hijau sampai coklat kekuningan. Buah ini tidak dapat dimakan langsung karena getahnya sangat gatal.

3.      penyebaran dan syarat tumbuh tanaman Aren
Wilayah penyebaran aren terletak antara garis lintang  20º LU - 11ºLS yaitu meliputi : India, Srilangka, Banglades, Burma, Thailand, Laos, Malaysia, Indonesia, Vietnam, Hawai, Philipina, Guam dan berbagai pulau disekitar pasifik. Di Indonesia tanaman aren banyak terdapat dan tersebar hamper diseluruh wilayah Nusantara, khususnya di daerah perbukitan dan lembah.
Tanaman aren sesungguhnya tidak membutuhkan kondisi tanah yang khusus sehingga dapat tumbuh pada tanah-tanah liat, berlumur dan berpasir,  tetapi aren tidak tahan pada tanah yang kadar asamnya tinggi (pH tanah terlalu asam). Aren dapat tumbuh pada ketinggian  9 – 1.400 meter di atas permukaan laut. Namun yang paling baik pertumbuhannya pada ketinggian 500 – 800 meter di atas permukaan laut dengan curah hujan lebih dari 1.200 mm setahun atau pada iklim sedang dan basah

4.      cara budidaya penanaman dari tanaman Aren
a.       Pengumpulan dan Pemilihan  Biji.
Tanaman aren dapat diperbanyak secara generatif (dengan biji). Dengan cara ini  akan diperoleh bibit tanaman dalam jumlah besar, sehingga dapat dengan mudah mengembangkan (membudidayakan) tanaman aren secara besar-besaran.
b.      Pembibitan
Pengadaan bibit dapat dilakukan dengan dua cara yaitu bibit dari permudaan alam dan bibit dari hasil persemaian biji.
▪ Pengadaan bibit dari permudaan alam/anakan liar.
Proses pembibitan secara alami dibantu oleh binatang yaitu musang. Binatang tersebut memakan buah-buahan aren dan bijinya dan bijinya keluar secara utuh dari perutnya bersama kotoran. Bibit tumbuh tersebar secara tidak teratur dan berkelompok.
▪ Pengadaan bibit melalui persemaian
Untuk mendapatkan bibit dalam jumlah yang besar dengan kualitas yang baik, dilakukan melalui pengadaan bibit dengan persemaian.
c. Penanaman
Teknik penanaman aren dapat dilakukan dengan sistim monokultur atau dengan sistim agroforestri/tumpangsari. Dengan sistim monokultur terlebih dahulu dilakukan pembersihan lapangan dari vegetasi yang ada (land clearing) dan pengolahan tanah dengan pembajakan atau pencangkulan serta pembuatan lubang tanaman.
.
  1. peranan dan manfaat dari bagian-bagian pohon Aren
Pohon aren juga dapat dimanfaatkan, baik berfungsi sebagai konservasi, maupun fungsi produksi yang menghasilkan berbagai komoditi yang mempunyai nilai ekonomi.
a.      Fungsi Konservasi
Pohon aren dengan perakaran yang dangkal dan melebar akan sangat bermanfaat untuk mencegah terjadinya erosi tanah. Demikian pula dengan daun yang cukup lebat dan batang yang tertutup dengan lapisan ijuk, akan sangat efektif untuk menahan turunnya air hujan yang langsung kepermukaan tanah. Disamping itu pohon aren yang dapat tumbuh baik pada tebing-tebing, akan sangat baik sebagai pohon pencegah erosi longsor.

b.      Fungsi Produksi
Fungsi produksi dari pohon aren dapat diperoleh mulai dari akar, batang, daun, bunga, buah dan getahnya.
a)Batang 
           Kayu dapat digunakan untuk berbagai macam peralatan dan bangunan. Batang dapat diambil pati atau tepungnya yang akan dimanfaatkan untuk berbagai macam makanan. Untuk dapat diambil patinya, pohon aren harus yang sudah berumur sekitar 20 tahun. Tepung aren ini memiliki keunggulan yang khas daripada tepung lainnya.
b)Buah
           dibuat makanan Kolang-kaling, yang dapat dijadikan sebagai makanan berserat yang sangat baik untuk kesehatan.
c)Daun
           Daun yang muda/janur untuk pembungkus kertas rokok. Sedangkan yang tua dijadikan lidi digunakan untuk membuat sapu atau ijuk.
d)Akar
           Akar dari tanaman aren mengandung saponin, flavonoida dan polifenol yang dibuat menjadi obat-obatan tradisional bermanfaat untuk peluruh air seni dan peluruh haid. Menurut penelitian Balittro Departemen Pertanian, akar aren juga dapat digunakan sebagai obat herbal untuk mengobati penyakit batu ginjal.
e)Getah
            Getah hasil sadapan pohon aren dapat  berkhasiat sebagai obat sariawan, urus-urus, obat penyakit gangguan radang paru-paru,dan dijadikan obat-obatan tradisional.


c. Peranan dalam kesehatan
Nira aren dapat dijadikan bahan obat-obatan tradisional, misalnya untuk haid yang tidak teratur, sembelit, sariawan, radang paru-paru, disentri, kepala pusing, dan untuk memulihkan keletihan. Gula aren (palm sugar) juga berkhasiat untuk menghambat penyerapan kolesterol oleh tubuh karena memiliki kandungan kalori dan serat yang tinggi, sehingga baik untuk pencernaan. Berdasarkan penelitian, cuka dari tuak aren juga biasa dijadikan bahan ramuan biopestisida pembasmi serangga hama di huma/ladang. Selain itu, akar muda pohon aren biasa digunakan untuk obat kencing batu ginjal, dan akar tuanya untuk bahan obat sakit gigi.
d. Peranan dalam upacara adat
Di beberapa daerah di Tatar Sunda yang masih memegang teguh tradisi leluhur, aren merupakan salah satu bahan untuk upacara adat. Pelepah dan daun aren biasa digunakan untuk sawen pada tanam padi, penutup bibit tanaman padi yang baru tumbuh di persemaian, serta ngalaksa dan nyalin seusai panen padi. Selain itu, pelepah aren juga dijadikan bahan permainan anak-anak lolorian (semacam perosotan) dan lain-lain.
e. Peranan dalam kebutuhan pangan
·         Nira sebagai bahan baku gula merah, tuak, dan cuka.
Nira
Nira aren dihasilkan dari penyadapan tongkol (tandan) bunga, baik bunga jantan maupun bunga betina. Akan tetapi biasanya, tandan bunga jantan yang dapat menghasilkan nira dengan kualitas baik dan jumlah yang banyak. Oleh karena itu, biasanya penyadapan nira hanya dilakukan pada tandan bunga jantan.

·         Kolang-kaling yang dihasilkan dari buah pohon aren.
Kolang Kaling
Kolang kaling dapat diperoleh dari inti biji buah aren yang setengah masak. Tiap buah aren mengandung tiga biji buah. Buah aren yang setengah masak, kulit biji buahnya tipis, lembek dan berwarna kuning inti biji (endosperm) berwarna putih agak bening dan lembek, endosperm inilah yang diolah menjadi kolang-kaling.
·         Tepung aren sebagai bahan baku pembuatan sabun, mie, dawet (cendol).
●Batang bagian dalam dapat menghasilkan sagu sebagai sumber karbohidrat yang dipakai sebagai bahan baku dalam pembuatan roti, soun, mie dan campuran pembuatan lem Sedangkan ujung batang yang masih muda (umbut) yang rasanya manis dapat digunakan sebagai sayur mayor.

e) Peranan dalam bidang papan dan keperluan rumah tangga
·         Batang yang keras digunakan sebagai bahan pembuat alat-alat rumah tangga dan ada pula yang digunakan sebagai  bahan bangunan. Dan Ijuk sebagai bahan baku pembuatan peralatan keperluan rumah tangga.
Sebagaimana nipah dan rumbia, daun pohon enau juga biasa digunakan sebagai bahan atap rumah rakyat. Pucuk daunnya yang masih kuncup (janur) juga dipergunakan sebagai daun rokok, yang dikenal pasar sebagai daun kawung. Lembar-lembar daunnya di Jawa Barat biasa digunakan sebagai pembungkus barang dagangan, misalnya gula aren atau buah durian. Lembar-lembar daun ini pun kerap dipintal menjadi tali, sementara dari lidinya dihasilkan barang anyaman sederhana dan sapu lidi.



PENUTUP

1.Kesimpulan
a.             Aren termasuk suku Aracaceae (pinang-pinangan), Enau atau aren (Arenga pinnata, suku Arecaceae) adalah palma yang terpenting setelah kelapa (nyiur) karena merupakan tanaman serba guna.
b. Klasifikasi :

Kerajaan    : Plantae
Divisi         : Magnoliophyta
Kelas         : Liliopsida                 
Ordo          : Arecales
Famili        : Arecaceae
Genus        : Arenga
Spesies      : Arenga pinnata
c. Cara budidaya penanaman dari tanaman Aren
- Pengumpulan dan Pemilihan  Biji.
- Pembibitan
- Pengadaan bibit melalui persemaian
- Penanaman
d. Peranan dari tanaman aren dalam beberapa aspek :
- Fungsi konservasi
Pohon aren dengan perakaran yang dangkal dan melebar akan sangat bermanfaat untuk mencegah terjadinya erosi tanah
- Fungsi Kesehatan
Nira aren dapat dijadikan bahan obat-obatan tradisional, misalnya untuk haid yang tidak teratur, sembelit, sariawan, radang paru-paru, disentri, kepala pusing, dan untuk memulihkan keletihan.



- Fungsi upacara adat
 Pelepah dan daun aren biasa digunakan untuk sawen pada tanam padi, penutup bibit tanaman padi yang baru tumbuh di persemaian, serta ngalaksa dan nyalin seusai panen padi.
- Fungsi kebutuhan pangan
Untuk pembuatan nira, tuak, gula aren, kolang-kaling, tepung atau sagu dari aren.
- Fungsi kebutuhan papan
Batang yang keras digunakan sebagai bahan pembuat alat-alat rumah tangga dan ada pula yang digunakan sebagai  bahan bangunan



DAFTAR PUSTAKA

Post a Comment for "Deskripsi Klasifikasi Pohon Aren"