Deskripsi Klasifikasi tanaman johar(Cassia siamea)


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Indonesia dikenal sebagai negara megadiversity terbesar nomor dua di dunia setelah Brasil. Nusantara memang memiliki begitu banyak flora dan fauna.
Kekayaan hayati yang sudah dimanfaatkan nenek moyang kita sejak ratusan tahun lalu, sampai kini masih potensial dikembangkan. Salah satunya adalah tanaman johar (Cassia siamea Lamk), yang telah digunakan secara empirik tradisional untuk mengobati malaria. Pengobatan malaria menjadi penting, karena saat ini berbagai upaya untuk mengatasi malaria masih belum memuaskan.
Johar atau juar adalah nama sejenis pohon penghasil kayu keras yang termasuk suku Fabaceae (=Leguminosae, polong-polongan). Pohon yang sering ditanam sebagai peneduh tepi jalan. Namun, daun johar bukan sekedar tanaman perindang saja, tetapi juga bisa dijadikan sebagai obat berkhasiat.
Penggunaan johar untuk atasi malaria sudah dilakukan masyarakat Jawa. Sedang di Aceh johar dikenal sebagai obat tradisional untuk penyakit kuning atau hepatitis.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa deskripsi umum dari tanaman johar(Cassia siamea)?
2.      Apa klasifikasi ilmiah dari tanaman johar(Cassia siamea)?
3.      Bagaimana ciri morfologi bagian tanaman johar(Cassia siamea)?
4.      Bagaimana ekologi serta sebaran tanaman johar(Cassia siamea)?
5.      Apa manfaat dari tanaman johar(Cassia siamea)?

C.     Tujuan
1.      Mengetahui deskripsi umum tanaman johar(Cassia siamea)
2.      Mengetahui klasifikasi tanaman johar(Cassia siamea)
3.      Mengetahui ciri morfologi dari tanaman johar(Cassia siamea)
4.      Mengetahui ekologi serta sebaran tanaman johar(Cassia siamea)
5.      Mengetahui manfaat tanaman johar(Cassia siamea)


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Deskripsi Umum Tanaman Johar
Setiap spesies tanaman mempunyai peranan terhadap kehidupan manusia, baik dalam kesehatan, industri, pangan, sandang, maupun papan. Selain dalam kehidupan sehari-hari masih sangat banyak diakui dan dipercaya bahwa tanaman mempunyai nilai religious juga mempunyai manfaat sebagai obat tradisional.
Dalam hal ini, salah satu jenis tanaman yang mempunyai peranan penting terhadap kehidupan manusia adalah tanaman johar.
Kekayaan hayati yang sudah dimanfaatkan nenek moyang kita sejak ratusan tahun lalu, sampai kini masih potensial dikembangkan. Salah satunya adalah tanaman johar (Cassia siamea Lamk), yang telah digunakan secara empirik tradisional untuk mengobati malaria. Pengobatan malaria menjadi penting, karena saat ini berbagai upaya untuk mengatasi malaria masih belum memuaskan.
Johar atau juar adalah nama sejenis pohon penghasil kayu keras yang termasuk suku Fabaceae (=Leguminosae, polong-polongan). Pohon yang sering ditanam sebagai peneduh tepi jalan. Namun, daun johar bukan sekedar tanaman perindang saja, tetapi juga bisa dijadikan sebagai obat berkhasiat.
Pohon johar, mempunyai tinggi 2-20 (-30)m; daun menyirip genap. Kelenjar poros daun tidak ada satu di antara pasangan daun terbawah. Anak daun oval sampai memanjang, kerapkali melekuk ke dalam bagian atas gundul dan mengkilat sedikit, bawah berambut halus, 3-7,5 kali 1-2,5 cm. Daun penumpu cepat rontok, sangat kecil tidak berarti. Kelopak berbagi 5 dalam. Daun mahkota kuning cerah, panjang lk 2 cm. Tangkai sari terpanjang lk 1cm. Bakal buah tangkai putik lk sama panjangnya dengan benang sari yang terpanjang. Polongan dengan katup yang tebal dan sambungan buah yang sangat dipertebal, diantara sambungna berbelok-belok 15-30 kali 1,5 cm, berkatup 2. biji 20-30, panjang lk 1,5 kali lebar. Dari asia tenggara, kerap kali ditanam dan juga menjadi liar;1-1000 m. Juwr,Ind,J,S,Johar,Ind
B.     Klasifikasi Tanaman Johar
Klasifikasi
Kingdom
Divisi
Kelas
Ordo
Family
Genus
Species
:
:
:
:
:
:
:
Plantae
Magnoliophyta
Magnoliopsida
Fabales
Fabaceae
Cassia
Cassia siamea Lamk

C.        Ciri Morfologi Tanaman Johar
Akar & Batang

Akar
 :
 Tunggang, coklat kehitaman
 Batang
 :
 Bulat, tegak lurus dan pendek, berkayu, kulit kasar, bercabang, putih kotor. gemang jarang melebihi 50 cm, Pepagan (kulit batang) berwarna abu-abu kecoklatan pada cabang yang muda;
           




Daun , Bunga, Buah dan Biji

Daun




:
Majemuk, menyirip genap, 10—35 cm panjangnya; dengan tangkai bulat torak sepanjang 1,5—3,5 cm yang beralur dangkal di tengahnya; poros daun tanpa kelenjar; daun penumpu meruncing kecil, lk. 1 mm, lekas rontok. Anak daun 4—16 pasang, bulat panjang, ujung dan pangkal membulat atau menumpul, tepi rata, panjang 3- 7,5 cm, lebar 1-2,5 cm, pertulangan menyirip, hijau agak menjangat, jorong hingga jorong-bundar telur, 3—8 cm × 1—2,5 cm, panjang 2—4 × lebarnya, gundul dan mengkilap di sisi atas, dengan rambut halus di sisi bawah,
Bunga
:
Majemuk, di ujung batang, kelopak terbagi lima, berwarna hijau kekuningan, benang sari ± 1 cm, tangkai sari kuning, kepala sari coklat, putik hijau kekuningan, daun pelindung cepat rontok, kuning, mahkota lepas, Bunga terkumpul dalam malai di ujung ranting, panjang 15—60 cm, berisi 10—60 kuntum yang terbagi lagi ke dalam beberapa tangkai (cabang) malai rata. Kelopak 5 buah, oval membundar, 4—9 mm, tebal dan berambut halus. Mahkota bunga berwarna kuning cerah, 5 helai, gundul, bundar telur terbalik, bendera dengan kuku sepanjang 1—2 mm. Benangsari 10, yang terpanjang lk. 1 cm; kurang lebih sama panjang dengan bakal buah dan tangkai putiknya. Bentuk bunga bulat telur, kuning

Buah
:
Polong, pipih, berbelah dua, panjang 15-20 cm, lebar ± 1,5 cm, masih muda hijau setelah tua hitam. Buah polong memipih, 15—30 cm × 12—16 mm, berbiji 20—30, dengan tepi yang menebal, pada akhirnya memecah. Biji bundar telur pipih, 6.5—8 mm × 6 mm, coklat terang mengkilap.

Biji
:
Bulat telur seperti kacang, berwarna coklat kehijauan, panjang 8-15 mm. Terdapat 35,000-45,000 benih/kg

C. Ekologi dan Sebarannya

Asal-usul johar adalah dari Asia Selatan dan Tenggara. Tumbuhan ini telah dibudidayakan begitu lama, sehingga tanah asalnya yang pasti tidak lagi diketahui. Di Indonesia, johar diketahui tumbuh alami di Sumatra.
Johar dapat tumbuh baik pada pelbagai kondisi tempat; akan tetapi paling cocok pada dataran rendah tropika dengan iklim muson, dengan curah hujan antara 500—2800 mm (optimum sekitar 1000 mm) pertahun, dan temperatur yang berkisar antara 20—31 °C. Johar menyukai tanah-tanah yang dalam, sarang, dan subur, dengan pH antara 5,5—7,5. Tanaman ini tidak tahan dingin dan pembekuan, tidak bagus tumbuhnya di atas elevasi 1300 m dpl.
Perbanyakan terutama dilakukan dengan biji, yang biasanya langsung ditaburkan di lapangan. Biji-biji segar tidak memerlukan perlakuan pendahuluan, namun merendamnya dalam air dingin selama 12 jam akan mempercepat perkecambahan. Cara lain ialah dengan menyemaikannya lebih dulu, dan baru memindahkan anakannya ke lapangan setelah berumur 12-14 minggu (tinggi 25-30cm). Cara kedua ini meningkatkan peluang keberhasilan tumbuh anakan, terutama dalam menghadapi persaingan dengan gulma.
Untuk kepraktisan pengangkutannya, anakan dapat ditanam dalam bentuk stump; dengan batang yang dipangkas hingga tersisa sepanjang 10 cm dan akar sepanjang 30 cm, maksimal diameter batang adalah 1 cm.
D.       Manfaat Tanaman Johar
Daun Cassia siamea mengandung alkaloida, saponin, tlavonoida dan tanin. Daun Cassia siamea berkhasiat sebagai obat malaria, berbagai penelitian menunjukkan bahwa senyawa alkaloid dalam daun Johar diduga kuat berperan sebagai antimalaria obat gatal, obat kudis, Hepatoprotektor. Sebagai hepatoprotektor, Tanaman Obat Johar berperan aktif menghambat kerusakan hati, dan menurunkan kadar gula darah.
Daun-daun johar, bunga dan polongnya yang muda dapat dijadikan pakan ternak ruminansia, namun kandungan alkaloida di dalamnya terbukti toksik (beracun) bagi non-ruminansia seperti babi dan unggas. Akan tetapi setelah melalui perebusan dan penggantian airnya beberapa kali, daun-daun johar yang muda dan bunganya dapat dimanfaatkan sebagai sayuran dalam masakan lokal di Thailand dan Srilanka. Johar juga menghasilkan zat penyamak dari pepagan, daun dan buahnya. Akarnya digunakan untuk mengobati cacingan dan sawan pada anak-anak. Kayu terasnya berkhasiat sebagai pencahar, dan rebusannya digunakan untuk mengobati kudis di Kamboja. Sementara di Jawa Tengah, teh johar yang dihasilkan dari rebusan daunnya dipakai sebagai obat malaria. Daun-daun dan bagian tumbuhan lainnya dari johar mengandung senyawa-senyawa kimia seperti antrakinona, antrona, flavona, serta aneka triterpenoida dan alkaloida, termasuk pula kasiadimina (cassiadimine). Di Cina, johar ditanam sebagai tanaman inang untuk memelihara kutu lak. Sementara daun-daun johar sering pula dimanfaatkan sebagai pupuk hijau atau mulsa. Kayu johar termasuk ke dalam kayu keras dan cukup berat (B.J. 0,6—1,01 pada kadar air 15%). Gubalnya berwarna keputihan, jelas terbedakan dari kayu terasnya yang coklat gelap hingga kehitaman, berbelang-belang kekuningan. Kayu terasnya sangat awet (kelas awet I), sedangkan gubalnya lekas rusak dimakan serangga. Kayu johar juga tergolong kuat (kelas kuat I atau II), sehingga disukai dalam pembuatan jembatan dan tiang bangunan. Warna dan motifnya yang indah menjadikan kayu ini digemari dalam pembuatan mebel dan panel dekoratif; sayangnya kayu johar tergolong sukar dikerjakan karena kekerasannya. Johar menghasilkan kayu bakar yang baik, meskipun banyak mengeluarkan asap. Nilai kalorinya sebesar 4500-4600 Kkal/kg, sehingga kayu ini juga baik dijadikan arang. Pada masa silam, johar dimasukkan dan ditanam secara luas di Afrika untuk diperdagangkan kayunya.



BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Johar atau juar adalah nama sejenis pohon penghasil kayu keras yang termasuk suku Fabaceae (=Leguminosae, polong-polongan). Pohon yang sering ditanam sebagai peneduh tepi jalan. Namun, daun johar bukan sekedar tanaman perindang saja, tetapi juga bisa dijadikan sebagai obat berkhasiat.
Asal-usul johar adalah dari Asia Selatan dan Tenggara. Tumbuhan ini telah dibudidayakan begitu lama, sehingga tanah asalnya yang pasti tidak lagi diketahui. Di Indonesia, johar diketahui tumbuh alami di Sumatra.
Johar dapat tumbuh baik pada berbagai kondisi tempat; akan tetapi paling cocok pada dataran rendah tropika dengan iklim muson, dengan curah hujan antara 500—2800 mm (optimum sekitar 1000 mm) pertahun, dan temperatur yang berkisar antara 20—31 °C. Johar menyukai tanah-tanah yang dalam, sarang, dan subur, dengan pH antara 5,5—7,5. Tanaman ini tidak tahan dingin dan pembekuan, tidak bagus tumbuhnya di atas elevasi 1300 m dpl.
Klasifikasi johar (Cassia siamea) :
Kingdom
Divisi
Kelas
Ordo
Family
Genus
Species
:
:
:
:
:
:
:
Plantae
Magnoliophyta
Magnoliopsida
Fabales
Fabaceae
Cassia
Cassia siamea Lamk
Pohon johar, mempunyai tinggi 2-20 (-30)m; daun menyirip genap. Kelenjar poros daun tidak ada satu di antara pasangan daun terbawah. Anak daun oval sampai memanjang, kerapkali melekuk ke dalam bagian atas gundul dan mengkilat sedikit, bawah berambut halus, 3-7,5 kali 1-2,5 cm. Daun penumpu cepat rontok, sangat kecil tidak berarti. Kelopak berbagi 5 dalam. Daun mahkota kuning cerah, panjang lk 2 cm. Tangkai sari terpanjang lk 1cm. Bakal buah tangkai putik lk sama panjangnya dengan benang sari yang terpanjang. Polongan dengan katup yang tebal dan sambungan buah yang sangat dipertebal, diantara sambungna berbelok-belok 15-30 kali 1,5 cm, berkatup 2. biji 20-30, panjang lk 1,5 kali lebar. Dari asia tenggara, kerap kali ditanam dan juga menjadi liar;1-1000 m. Juwr,Ind,J,S,Johar,Ind.
Daun Cassia siamea mengandung alkaloida, saponin, tlavonoida dan tanin. Daun Cassia siamea berkhasiat sebagai obat malaria, berbagai penelitian menunjukkan bahwa senyawa alkaloid dalam daun Johar diduga kuat berperan sebagai antimalaria obat gatal, obat kudis, Hepatoprotektor. Sebagai hepatoprotektor, Tanaman Obat Johar berperan aktif menghambat kerusakan hati, dan menurunkan kadar gula darah. Daun-daun johar, bunga dan polongnya yang muda dapat dijadikan pakan ternak ruminansia, namun kandungan alkaloida di dalamnya terbukti toksik (beracun) bagi non-ruminansia seperti babi dan unggas. Akan tetapi setelah melalui perebusan dan penggantian airnya beberapa kali, daun-daun johar yang muda dan bunganya dapat dimanfaatkan sebagai sayuran dalam masakan lokal di Thailand dan Srilanka. Johar juga menghasilkan zat penyamak dari pepagan, daun dan buahnya. Akarnya digunakan untuk mengobati cacingan dan sawan pada anak-anak. Kayu terasnya berkhasiat sebagai pencahar, dan rebusannya digunakan untuk mengobati kudis di Kamboja. Sementara di Jawa Tengah, teh johar yang dihasilkan dari rebusan daunnya dipakai sebagai obat malaria.

B.     Saran
Pemerintah daerah sebaiknya menggalakkan penanaman pohon johar di tepi jalan. Selain sebagai peneduh jalan, daunnya dapat dimanfaatkan untuk menanggulangi penyakit malaria. Mungkin kita memang tak boleh terlalu berharap pada industri.


DAFTAR PUSTAKA
Nasia Freemeta.Khasiat Daun Johar.http://www.jurnalbogor.com/?p=39741.diakses pada tanggal 1 Maret 2011 pukul 16:43:55
http://www.simplisia.com/simplisia/johar.html.diakses pada tanggal   1 Maret 2011 pukul  16:46:23
http://informasidantips.com/search/tanaman+johar/ diakses pada tanggal 1 Maret 2011 pukul 16:48:11

http://www.plnntt.co.id/showthread.php?16686-Tanaman-Kehutanan-Johar-(Cassia-seamea) diakses pada tanggal 1 Maret 2011 pukul 17:15:37


Safril adi Husada.http://safril.wordpress.com/2007/12/30/alternatif-pengobatan-malaria-dengan-tanaman-johar/ diakses pada tanggal 2 Maret 2011 pukul 19:27:09
http://www.situshijau.co.id/tulisan.php?act=detail&id=199&id_kolom=2 diakses pada tanggal 2 Maret 2011 pukul 19:50:11













Post a Comment for "Deskripsi Klasifikasi tanaman johar(Cassia siamea)"