Makalah Model Belajar Inkuiri / INQUIRY LEARNING



PENDAHULUAN

Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku akibat interaksi dengan lingkungan. Proses perubahan tingkah laku merupakan upaya yang dilakukan secara sadar berdasarkan pengalaman ketika berinteraksi dengan lingkungan. Pola tingkah laku yang terjadi dapat dilihat atau diamati dalam bentuk perbuatan, reaksi dan sikap secara mental dan fisik.
Tingkah laku yang berubah sebagai hasil proses pembelajaran mengandung pengertian luas, mencakup pengetahuan, pemahaman, sikap, dan sebagainya. Perubahan yang terjadi memiliki karakteristik: perubahan terjadi secara sadar, perubahan dalam belajar bersifat sinambung dan fungsional, tidak bersifat sementara, bersifat positif dan aktif, memiliki arah dan tujuan, dan mencakup seluruh aspek perubahan tingkah laku, yaitu pengetahuan, sikap, dan perbuatan.
Keberhasilan belajar peserta didik dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal, yaitu kondisi dalam proses belajar yang berasal dari dalam diri sendiri, sehingga terjadi perubahan tingkah laku. Ada beberapa hal yang termasuk faktor internal, yaitu: kecerdasan, bakat (aptitude), keterampilan (kecakapan), minat, motivasi, kondisi fisik, dan mental.
Faktor eksternal, adalah kondisi di luar individu peserta didik  yang mempengaruhi belajarnya. Adapun yang termasuk faktor eksternal adalah:  lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat (keadaan sosio-ekonomis, sosio kultural, dan keadaan masyarakat).
Pada hakikatnya belajar dilakukan oleh siapa saja, baik anak-anak maupun manusia dewasa. Pada kenyataannya ada kewajiban bagi manusia dewasa atau orang-orang yang memiliki kompetensi lebih dahulu agar menyediakan ruang, waktu, dan kondisi agar terjadi proses belajar pada anak-anak. Dalam hal ini proses belajar diharapkan terjadi secara optimal pada peserta didik melalui cara-cara yang dirancang dan difasilitasi oleh guru di sekolah. Dengan demikian diperlukan kegiatan pembelajaran yang disiapkan oleh guru.
Pembelajaran merupakan seperangkat tindakan yang dirancang untuk mendukung proses belajar peserta didik, dengan memperhitungkan kejadian-kejadian eksternal yang berperanan terhadap rangkaian kejadian-kejadian internal yang berlangsung di dalam peserta didik
Pengaturan peristiwa pembelajaran dilakukan secara seksama dengan maksud agar terjadi belajar dan membuat berhasil guna. Oleh karena itu pembelajaran perlu dirancang, ditetapkan tujuannya sebelum dilaksanakan, dan dikendalikan pelaksanaannya
Proses pembelajaran yang berhasil guna memerlukan teknik, metode, dan pendekatan tertentu sesuai dengan karakteristik tujuan, peserta didik, materi, dan sumber daya. Sehingga diperlukan strategi yang tepat dan efektif.
Strategi pembelajaran merupakan suatu seni dan ilmu untuk membawa pembelajaran sedemikian rupa sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai secara efesien dan efektif (T. Raka Joni, 1980). Cara-cara yang dipilih dalam menyusun strategi pembelajaran meliputi sifat, lingkup dan urutan kegiatan yang dapat memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik. Strategi belajar mengajar tidak hanya terbatas pada prosedur dan kegiatan, melainkan juga termasuk di dalamnya materi pengajaran atau paket pengajarannya.
Indrawati ( 1999 ) dalam Trianto (2007), menyatakan bahwa, suatu pembelajaran pada umumnya akan lebih efektif bila diselenggarakan melalui metode-metode pembelajaran yang termasuk rumpun pemrosesan informasi. Hal ini dikarenakan metode-metode pemrosesan informasi menekankan pada bagaimana seseorang berfikir dan bagaimana dampaknya terhadap cara-cara mengolah informasi.
Menurut Downey dalam Joyce (1992) dalam Trianto (2009), menyatakan bahwa, inti dari berfikir yang baik adalah kemampuan untuk memecahkan masalah. Dasar dari pemecahan masalah adalah kemampuan untuk belajar dalam situasi proses berfikir. dengan demikian, hal ini dapat diimplementasikan bahwa  kepada siswa hendaknya diajarkan bagaimana belajar meliputi apa yang diajarkan, bagaimana hal itu diajarkan, jenis kodisi belajar, dan memperoleh pandangan baru, salah satu yang termasuk dalam metode pemrosesan informasi adalah metode pembelajaran inkuiri.


PEMBAHASAN
  1. PENGERTIAN
Inkuiri dalam bahasa inggris “Inquiry” berarti pertanyaan atau pemeriksaan atau penyelidikan. Metode pembelajaran ini melatih siswa dalam proses untuk menginvestigasi dan menjelaskan suatu fenomena yang tidak biasa. Metode pembelajaran ini mengajak siswa untuk melakukan hal yang serupa seperti para ilmuwan dalam usaha mereka untuk mengorganisir pengetahuan dan membuat prinsip-prinsip.
Inkuiri yang dikemukakan oleh Moh Oemar dalam bukunya Inquiry-Discovery-Problem Solving dalam pengajaran IPS menyatakan bahwa suatu kegiatan atau cara belajar yang bersifat mencari secara logis-kritis-analisis menuju suatu kesimpulan yang menyakinan.
Inkuiri yang dikemukakan oleh Thorstone (Moh Oemar, 1980:22) menyatakan bahwa inkuiri merupakan suatu kegiatan siswa mencari sesuatu sampai tingkatan “yakin” (belief-percaya) tingkatan ini dicapai melalui dukungan fakta, analisa interpretasi serta pembuktiannya. Bahkan lebih dari itu dalam inkuiri akan dicari tingat pencarian alternatif (pilihan kemungkinan) pemecahan masalah tersebut.
Oemar Hamdik (1999) menyatakan bahwa pengajaran berdasarkan inkuiri (Inquiry based Teaching) adalah suatu strategi yang berpusat pada siswa (student-centered-strategi) dimana kelompok-kelompok siswa kedalam suatu persoalan atau mencari jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan didalam suatu prosedur dan struktur kelompok yang digariskan secara jelas. Dalam hubungan ini perlu dibahas pendekatan generalisasi terhadap inquiry yang disebut inkuiri yang berpusat pada masalah (Problem Centered Inquiry) yang terdiri atas dua jenis, yakni Inquiri yang berorientasi kepada discover (Discovery-oriented Inquiry) dan inquiri berdasarkan kebijakan (Policy-Based-Inquiry).
Piaget memberikan definisi pendekatan inkuiri sebagai pendidikan yang mempersiapkan situasi bagi anak/siswa untuk melakukan eksperimen sendiri. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan mencari sendiri jawaban atas pertanyaan yang mereka ajukan.
Kuslan dan stone (Euis Mulyani, 2003:7) mendefinisikan inkuiri sebagai pengajaran dimana guru dan siswa mempelajari peristiwa-peristiwa ilmiah dengan pendekatan dan jiwa para ilmuwan.
W. Gellu (2005,84) mendefinisikan inkuiri sebagai suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis dan analisis. Sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri.
Berdasarkan definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa inkuiri merupakan suatu proses yang ditempuh siswa untuk memecahkan masalah yang diberikan guru.
Beberapa macam metode pembelajaran inkuiri yang dikemukakan oleh Sund dan Trowbridge diantaranya:
  1. Guide Inquiry
Pembelajaran inkuiri terbimbing yaitu suatu metode pembelajaran inkuiri yang dalam pelaksanaannya guru menyediakan bimbingan atau petunjuk cuku luas kepada siswa. Sebagian perencanaannya dibuta oleh guru , siswa tidak merumuskan problem atau masalah. Dalam pembelajaran inkuiri terbimbing guru tidak melepas begitu saja kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh siswa. Guru harus memberikan pengarahan dan bimbingan kepada siswa dalam melakukan kegiatan-kegiatan sehingga siswa yang berifikir lambat atau siswa yang mempunyai intelegensi rendah tetap mampu mengikuti kegiatan-kegiatan yang sedang dilaksanakan dan siswa mempunyai tinggi tidak memonopoli kegiatan oleh sebab itu guru harus memiiki kemampuan mengelola kelas yang bagus.
Inkuiri terbimbing biasanya digunakan terutama bagi siswa-siswa yang belum berpengalaman belajar dengan pendekatan inkuiri.Pada tahap-tahap awal pengajaran diberikan bimbingan lebih banyak yaitu berupa pertanyaan-pertanyaan pengarah agar siswa mampu menemukan sendiri arah dan tindakan-tindakan yang harus dilakukan untuk memecahkan permasalahan yang disodorkan oleh guru. Pertanyaan-pertanyaan pengarah selain dikemukakan langsung oleh guru juga diberikan melalui pertanyaan yang dibuat dalam LKS. Oleh sebab itu LKS dibuat khusus untuk membimbing siswa dalam melakukan percobaan dan menarik kesimpulan.
  1. Modified Inquiry
Metode pembelajaran inkuiri ini memiliki ciri yaitu guru hanya memberikan permasalahan tersebut melalui pengamatan, percobaan, atau prosedur penelitian untuk memperoleh jawaban. Disamping itu , guru merupakan nara sumber yang tugasnya hanya memberikan bantuan yang diperlukan untuk menghindari kegagalan dalam memecahkan masalah.


  1. Free Inquiry
Pada metode ini siswa harus mengidentifikasikan dan merumuskan macam problema yang dipelajari dan dipecahkan. Jenis metode inkuiri ini lebih bebas daripada kedua jenis inkuiri sebelumnya.
  1. Inquiry role Approach
Metode pembelajaran inkuiri pendekatan peranan ini melibatkan siswa dala tim-tim yang masing-masing terdiri atas empat orang untuk memceahkan masalah yang diberikan. Masing-masing anggota memegang peranan yang berbeda, yaitu sebagai koordinator tim, penasihat teknis, pencatat data, dan evaluator proses.
  1. Invitation Into Inquiry
Metode inkuiri jenis ini siswa dilibatkan dalam proses pemecahan masalah dengan cara-cara yang lain ditempuh para ilmuwan. Suatu undangan(invitation) memberikan suatu problema kepada para siswa dan melalui pertanyaan masalah yang telah direncanakan dengan hati-hati mengundang siswa untuk melakukan beberapa kegiatan atau kalau mungkin semua kegiatan berikut: a) Merancang eksperimen, b) Merumuskan hipotesis , c) Menentukan sebab akibat, d) menginterpretasikan data, e) Membuat grafik, f) Menentukan peranan diskusi dan kesimpulan dalam merencanakan peneitian ,g) mengenal bagaimana kesalahan eksperimental mungkin dapat dikurangi atau diperkecil.
  1. Pictorial Riddle
Pada metode ini merupakan metode mengajar yang dapat mengembangkan motivasi dan minat siswa dalam diskusi kelompok kecil atau besar , Gambar peragaan, atau situasi sesungguhnya dapat digunakan untuk meningkatkan cara berpikir kritis dan kreatif para siswa.Biasanya, suatu riddle berupa gambar dipapan tulis, poster, atau diproyeksikan dari suatu transparansi, kemudian guru mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan riddle itu.
  1. Synectics Lesson
Pada jenis ini memusatkan keterlibatan siswa untuk membuat berbagai macam bentuk kiasan supaya dapat membuka intelegensinya dan mengembangkan kreativitasnya. Hal ini dapat dilaksanakan karena kiasan dapat membantu siswa dalam berfikir untuk memandang suatu problema sehingga dapat menunjang timbulnya ide-ide kreatif.

  1. Value Clarification
Pada metode pembelajaran inkuiri jenis ini siswa lebih difokuskan pada pemberian kejelasan tentang suatu tata aturan atau nilai-nilai pada suatu proses pembelajaran.

  1. TUJUAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI

Tujuan utama pembelajaran berbasis inkuiri menurut National Research Council (2000) adalah:
  1. Mengembangkan keinginan dan motivasi siswa untuk mempelajari prinsip dan konsep sains
  2. Mengembangkan keterampilan ilmiah siswa sehingga mampu bekerja seperti layaknya seorang ilmuwan
  3. Membiasakan siswa bekerja keras untuk memperoleh pengetahuan.

C.    SINTAKS/ LANGKAH-LANGKAH

Langkah pembelajaran inkuri, merupakan suatu siklus yang dimulai dari:
  1. Tahap 1           : Observasi untuk menemukan masalah
Tingkah laku   : Guru menyajikan kejadian-kejadian atau fenomena yang memungkinkan siswa menemukan masalah
  1. Tahap 2           : Merumuskan masalah
Tingkah laku   : Guru membimbing siswa merumuskan masalah penelitian berdasarkan kejadian dan fenomena yang disajikannya
  1. Tahap 3           : Mengajukan hipotesis
Tingkah laku   : Guru membimbing siswa untuk mengajukan hipotesis terhadap masalah yang telah dirumuskannya
  1. Tahap 4           : Merencanakan pemecahan masalah (melalui eksperimen atau cara lain)
Tingkah laku   : Guru membimbing siswa untuk merencanakan pemecahan masalh, membantu menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan dan menyusun prosedur kerja yang tepat
  1. Tahap 5           : Melaksanakan eksperimen (atau cara pemecahan masalh yang lain)
Tingkah laku   : Selama siswa bekerja, guru membimbing dan memfasilitasi
  1. Tahap 6           : Melakukan pengamatan dan pengumpulan data
Tingkah laku   : Guru membantu siswa melakukan pengamatan tentang hal-hal yang penting dan membantu mengumpilkan dan mengorganisasi data
  1. Tahap 7           : Analisis data
Tingkah laku   : Guru membantu siswa menganalisis data supaya menemukan suatu konsep
  1. Tahap 8           : Penarikan kesimpulan dan penemuan
Tingkah laku   : Guru membimbing siswa mengambil kesimpulan berdasarkan data dan menemukan sendiri konsep yang ingin ditanamkan.


D.    KELEBIHAN DAN KEKURANGAN INQUIRY

1.      Keunggulan atau kelebihan
Metode Pembelajaran Inquiry merupakan metode pembelajaran yang banyak dianjurkan oleh karena metode ini memiliki beberapa keunggulan, di antaranya :
a.       Inquiry merupakan metode pembelajaran yang menekankan kepada pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor secara seimbang, sehingga pembelajaran melalui strategi ini dianggap lebih bermakna.
b.      Inquiry dapat memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya belajar mereka.
c.       Inquiry merupakan strategi yang dianggap sesuai dengan perkembangan psikologi belajar modern yang menganggap belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman.
d.      Keunggulan lain adalah strategi pembelajaran ini dapat melayani kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan di atas rata-rata. Artinya, siswa yang memiliki kemampuan belajar bagus tidak akan terhambat oleh siswa yang terhambat oleh siswa yang lemah dalam belajar.
2.      Kelemahan
Di samping memiliki keunggulan, Inquiry juga mempunyai kelemahan di antaranya :
a.       Jika Inquiry digunakan sebagai metode pembelajaran, maka akan sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa.
b.      Strategi ini sulit dalam merencanakan pembelajaran oleh karena terbentuk dengan kebiasaan siswa dalam belajar.
c.       Kadang-kadang dalam mengimplementasikannya, memerlukan waktu yang panjang sehingga sering guru sulit menyesuaikannya dengan waktu yang telah  ditentukan.
d.      Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa menguasai materi pelajaran, maka inquiry akan sulit diimplementasikan oleh setiap guru




PENUTUP

  1. KESIMPULAN
1.      Metode pembelajaran inkuiri menurut Oemar Hamdik (1999) adalah suatu strategi yang berpusat pada siswa (student-centered-strategi) dimana kelompok-kelompok siswa kedalam suatu persoalan atau mencari jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan didalam suatu prosedur dan struktur kelompok yang digariskan secara jelas.
2.      Langkah pembelajaran inkuri, merupakan suatu siklus yang dimulai dari:
Tahap 1    : Observasi untuk menemukan masalah
Tingkah laku   : Guru menyajikan kejadian-kejadian atau fenomena yang memungkinkan siswa menemukan masalah
Tahap 2    : Merumuskan masalah
Tingkah laku   : Guru membimbing siswa merumuskan masalah penelitian berdasarkan kejadian dan fenomena yang disajikannya
Tahap 3    : Mengajukan hipotesis
Tingkah laku   : Guru membimbing siswa untuk mengajukan hipotesis terhadap masalah yang telah dirumuskannya
Tahap 4    : Merencanakan pemecahan masalah (melalui eksperimen atau
                    cara lain)
Tingkah laku   : Guru membimbing siswa untuk merencanakan pemecahan masalh, membantu menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan dan menyusun prosedur kerja yang tepat
Tahap 5    : Melaksanakan eksperimen (atau cara pemecahan masalah
                    yang lain)
Tingkah laku   : Selama siswa bekerja, guru membimbing dan memfasilitasi
Tahap 6    : Melakukan pengamatan dan pengumpulan data
Tingkah laku   : Guru membantu siswa melakukan pengamatan tentang hal-hal yang penting dan membantu mengumpilkan dan mengorganisasi data
Tahap 7    : Analisis data
Tingkah laku   : Guru membantu siswa menganalisis data supaya menemukan suatu konsep
Tahap 8    : Penarikan kesimpulan dan penemuan
Tingkah laku   : Guru membimbing siswa mengambil kesimpulan berdasarkan data dan menemukan sendiri konsep yang ingin ditanamkan.

  1. SARAN
  Masih diperlukan berbagai inovasi dan pengembangan yang dapat dilakukan untuk menerapkan metode pembelajaran inquiry tanpa meninggalkan sintaks aslinya, demi menciptakan sistem pembelajaran student center.




 DAFTAR PUSTAKA

-          Agung. 2009. Metode Pembelajaran Inkuiri. phttp://agungprudent.wordpress.com/2009/05/16/metode-pembelajaran-inkuiri/. Tanggal Akses 31 Maret 2010

-          Admin. 2009. Metode Pembelajaran Inkuiri. http://gurupemula.co.cc/metode-pembelajaran-inkuiri/. Tanggal Akses 31 Maret 2010

-          Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta

-          Herman Sopeng. Tanggal Posting 19 Juli 2009. Pembelajaran Inkuiri. http://herfis.blogspot.com/2009/07/pembelajaran-inkuiri.html. Tanggal Akses 31 Maret 2010




Post a Comment for "Makalah Model Belajar Inkuiri / INQUIRY LEARNING"