Averrhoa bilimbi (Belimbing wuluh)
Belimbing
wuluh atau disebut juga belimbing sayur, belimbing asam atau belimbing buluh dengan nama latin Averrhoa bilimbi merupakan tanaman
yang mempunyai buah berasa asam yang kaya khasiat sering digunakan sebagai
bumbu sayuran atau campuran jamu.
Belimbing wuluh atau belimbing sayur
diduga berasal dari kepulauan Maluku dan kini tersebar ke seluruh Indonesia dan
negara-negara sekitar seperti Filipina, Myanmar, dan Srilanka.
Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi)
dikenal dengan berbagai daerah dengan nama yang berbeda, seperti: limeng,
selimeng (Aceh), Selemeng (Gayo), asom belimbing, balimbingan (Batak), malimbi
(Nias), balimbieng (Minangkabau), belimbing asam (Melayu), balimbing (Lampung),
belimbing wuluh (jawa), calincing wulet (Sunda), bhalingbhing bulu (Madura).
Juga disebut blimbing buloh (Bali), limbi (Bima), libi (Sawu), balimbeng
(Flores), belerang (Sangi), lumpias, rumpeasa dureng, wulidan, lopias, lembetue
(Gorontalo), bainang (Makasar), calene (Bugis), takurela (Ambon), kerbol
(Timor), malibi (Halmahera), uteke (Papua). Dalam bahasa Inggris dikela sebagai
cucumber tree atau bilimbi. Sedangkan dalam bahasa latin disebut Averrhoa
bilimbi.
Ciri-ciri pohon :, Pohon belimbing wuluh kecil setinggi sekitar 10 meter dengan diameter pangkal
batang mencapai 30 cm. Batangnya bergelombang dan tidak rata. Daun belimbing
sayur merupakan daun majemuk sepanjang 30-60 cm dengan 11-45 pasang anak daun.
Anak daun berwarna hijau, bertangkai pendek, berbentuk bulat telur hingga
jorong dengan ujung agak runcing, pangkal membulat, tepi daun rata, panjang
2-10 cm, lebar 1-3 cm.
Belimbing wuluh mempunyai bunga
majemuk yang tersusun dalam malai, berkelompok. Bunga belimbing asam, seperti buah kepel, tumbuh keluar dari batang atau
percabangan yang besar. Buah belimbing buluh berupa buni berbentuk lonjor
bersegi, dengan panjang 4-6 cm. Buahnya berwarna hijau kekuningan, berair dan
jika masak berasa asam.
Manfaat : Buah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi)
dapat dimanfaatkan sebagai sirup, bumbu masakan atau sayur, membersihkan noda
pakaian, mengkilatkan barang-barang dari kuningan, dan sebagai bahan obat
tradisional.
Selain buah, daun dan batangnya juga bisa dijadikan campuran
obat. Ini lantaran beberapa zat kimia yang terkandung pada tanaman seperti
sponin, tanin, glucoside, kalsium oksalat, sulfur, asal format, dan peroksidase
yang terkandung pada batang belimbing wuluh. Juga tanin, sulfur, asal sulfat,
peroksidase, kalsium oksalat dan kalium sitrat pada daunnya. Sedangkan buah
belimbing wuluh sendiri berkhasiat sebagai analgesik, dan diuretik.
Bunga belimbing wuluh (Averrhoa
bilimbi) dapat digunakan sebagai obat sariawan dan batuk. Sedangkan daunnya
dapat mengobati perut sakit, gondong (parotitis), tekanan darah tinggi, dan
rematik. Buah belimbing wuluh berkhasiat sebagai obat tradisional untuk batuk
rejan, gusi berdarah, sariawan, sakit gigi berlubang, jerawat, panu, tekanan
darah tinggi, kelumpuhan, gangguan pencernaan, dan radang rektum.
Kandungan
dari masing-masing bagian pada belimbing wuluh (Averhoa bilimbi) yaitu :
1.
Buah,
mengandung flavonoid, saponin dan triterpenoid
2.
Daun, mengandung saponin, tanin, sulfur, asam format, peroksidase, calsium oksalat, kalium sitrat,
glukosida, flavonoid
3.
Batang,
mengandung saponin, tanin,
glucoside, calsium oksalat, sulfur, asam format, peroksidase
Berikut adalah cara meramu belimbing wuluh seperti dijelaskan ahli tanaman obat, Dr Setiawan Dalimarta :
Ø Obat Darah Tinggi
Bahan yang
dibutuhkan, 3 buah belimbing wuluh ukuran sedang.
Cara meramu :
Buah belimbing wuluh
dicuci dengan air bersih lalu dipotong-potong. Kemudian rebus dengan tiga gelas
air sampai tersisa satu gelas. Setelah dingin, airnya disaring sebelum diminum
setelah makan pagi. Siapkan tiga buah belimbing wuluh dan biji srigading 25 gr
yang sudah dicuci bersih. Biji srigading ditumbuk halus. Masukkan ke dalam
panci berisi empat gelas air dan rebuslah bersama belimbing wuluh. Dinginkan
lalu saring sebelum diminum. Cukup diminum segelas sehari. Buah belimbing wuluh
diparut, peras ambil airnya dan diminum sekali sehari.
Catatan:
Penderita hipertensi yang air kencingnya mengandung kristal oksalat disarankan
tidak menggunakan resep ini karena bahannya mengandung asam oksalat. Penderita
hipertensi dengan gangguan lambung seperti maag juga tidak dianjurkan
menggunakan resep ini karena rasanya yang asam. Anda dapat menganti belimbing
wuluh dengan belimbing manis.
Ø Gusi Berdarah
Konsumsi buah
belimbing wuluh baik segar maupun manisannya secara rutin setiap hari. Bisa
juga dua buah belimbing wuluh dimakan setiap hari.
Ø Mengurangi Jerawat
Siapkan tiga buah
belimbing wuluh segar. Cuci hingga bersih. Buah diparut dan diberi sedikit
garam. Tempelkan pada kulit yang berjerawat. Lakukan dua kali sehari. Cara
lain, belimbing wuluh diparut, remas, beri garam. Gosokkan ke jerawat.
Ø Obat Kompres Sakit Gondongan
Daun ditumbuk
bersama bawang putih dan kompreskan pada bagian yang gondongan. Untuk penyakit
gondongan, setengah genggam daun belimbing wuluh ditumbuk dengan tiga siung
bawang putih.
Ø Obat Batuk
Daun, bunga, buah
yang masing-masing sama banyaknya direbus dalam air yang mendidih selama 1/2
jam, dan minum airnya. Segenggam daun belimbing wuluh, segenggam bunga dan dua
buah belimbing, gula batu, rebus dengan dua gelas air sampai airnya tinggal
setengah. Saring, minum dua kali sehari.
Ø Diabetes
Enam buah belimbing
wuluh dilumatkan, lalu direbus dengan segelas air sampai airnya tinggal
setengah. Saring, minum dua kali sehari.
Ø Pegal Linu
Untuk mengobati
pegal linu, ambil segenggam daun belimbing wuluh yang masih muda, 10 biji
cengkeh, 15 biji lada, dan cuka secukupnya. Semua ramuan itu dijadikan satu,
lalu dilumatkan bersama cuka. Setelah lumat dan menyatu, baru kemudian
diborehkan di tempat yang sakit.
Post a Comment for "Belimbing Wuluh : Penyembuh Hipertensi Yang Manjur"