BAB I
PENDAHULUAN
11.
Pengertian
Projek adalah
tugas yang harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut
berupa suatu investigasi sejak dari pengumpulan, pengorganisasian,
pengevaluasian sampai dengan mendapat gambaran kemampuan menyeluruh/umum secara
kontekstual, mengenai kemampuan siswa dalam menerapkan konsep, dan pemahaman
mata pelajaran tertentu.
Penilaian hasil
karya dalam proyek
dilakukan dari tahap
perencanaan, proses penger
jaan tugas sampai hasil
akhir proyek. Oleh
kar ena itu, perlu
ditetapkan tahapan- tahapan
kegiatan dalam penyelesaian tugas proyek yang akan dinilai.
·
Keterampilan menyelidiki secara umum
·
Pemahaman & Pengetahuan dalam bidang tertentu
·
Kemampuan mengaplikasi pengetahuan dalam suatu penyelidikan
·
Kemampuan menginformasikan subyek secara jelas
Contoh dalam bidang biologi yaitu
dalam praktikum pertumbuhan dalam praktik menanam kecambah.
Karena dalam
pelaksanaannya projek bersumber pada data primer/sekunder, evaluasi hasil, dan
kerjasama dengan pihak lain, projek merupakan suatu sarana yang penting untuk
menilai kemampuan umum dalam semua bidang. Projek juga akan memberikan
informasi tentang pemahaman dan pengetahuan siswa pada pembelajaran tertentu,
kemampuan siswa dalam mengaplikasikan pengetahuan, dan kemampuan siswa untuk
mengkomunikasikan informasi.
Dalam kurikulum,
hasil belajar dapat dinilai ketika siswa sedang melakukan proses suatu projek,
misalnya pada saat :
· Merencanakan
dan mengorganisasikan investigasi
· Bekerja
dalam tim
· Arahan
diri
Selain
itu hasil belajar ada yang lebih sesuai apabila dinilai pada produk suatu
projek, misalnya pada saat :
· Mengidentifikasi
dan mengumpulkan informasi
· Menganalisis
dan menginterpretasikan data
· Mengkomunikasikan
hasil
Karena
keterampilan dalam mengumpulkan, mengorganisasikan, mengevaluasi, dan
menyajikan informasi adalah hal umum yang sangat penting, penilaian projek
dapat dilakukan pada semua level pendidikan.
22.
Konteks
dan Tujuan Penilaian Projek
Di kelas guru
mungkin menekankan penilaian projek pada prosesnya dan menggunakannya sebagai
sarana untuk mengembangkan dan memonitor keterampilan siswa dalam merencanakan,
menyelidiki dan menganalisis projek. Dalam konteks ini, siswa dapat memberikan
pengalaman dan pengetahuan pada suatu topik, memformulasikan pertanyaan, dan
menyelidiki topik tersebut melalui bacaan, wisata dan wawancara. Kegiatan
mereka kemudian dapat digunakan untuk menilai kemampuannya dalam hal bekerja
independen atau kelompok.
Guru juga dapat
menggunakan produk suatu projek untuk menilai kemampuan siswa dalam
mengkomunikasikan temuan-temuan dengan bentuk yang tepat dan dalam hal
mempresentasikan hasil melalui display visual dan laporan tertulis.
Apabila projek
digunakan pada penilaian sumatif, fokus biasanya terletak pada produknya.
Kriteria penilaian untuk laporan penelitian geografi pada akhir semester,
misalnya, meliputi pengaplikasian ide geografi yang tepat, pengintegrasian
temuan, pengintegrasian teknik presentasi, dan penggunaan konvensi penulisan laporan.
Perbedaan
penilaian projek di atas lebih mudah digambarkan pada dimensi ”tujuan” berikut.
Biasanya, semakin besar resiko suatu situasi, penilaian akan menekankan pada
produk (laporan). Penilaian projek sumatif berada pada sisi kanan, sedangkan
pada sisi kiri adalah penilaian projek formatif dan diagnostik. Projek yang
ditetapkan guru dan dinilai pada proses dan produknya berada di tengah.
Berbedanya
konteks tersebut mengakibatkan berbedanya pula struktur projek. Disatu sisi
siswa dapat memilih sendiri topiknya, mencari sumber data, dan menentukan
format laporannya. Di sisi lain, topik telah ditetapkan, metode pengumpulan
data dispesifikasikan, dan bentuk laporan juga telah ditentukan. Umumnya,
semakin tinggi resiko suatu situasi, semakin ketat spesifikasi projeknya, untuk
meyakinkan bahwa semua siswa melakukan investigasi yang sama.
33.
Perencanaan
Penilaian Projek
Dalam
perencanaan penilaian projek terdapat tiga hal yang perlu dipertimbangkan :
a. Kemampuan
pengelolaan
Jika siswa diberikan
kebebasan yang luas, mereka akan mendapatkan kesulitan dalam memilih topik yang
tepat. Mereka mungkin memilih topik yang terlalu luas sehingga sedikit
informasi yang dapat ditemukan. Mereka mungkin juga kurang tepat untuk
memperkirakan waktu pengumpulan data dan penulisan laporan
b. Relevansi
Guru harus
mempertimbangkan pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman pada pembelajaran
agar projek dapat dijadikan sebagai sumber bukti
c. Keaslian
Guru perlu
mempertimbangkan seberapa besar petunjuk atau dukungan yang telah diberikan
pada siswa
43.
Judging
Projek
a. Metode
Judgement
Projek dapat
dinilai secara holistik maupun analitik pada proses maupun produknya. Secara
holistik, nilai tunggal mencerminkan kesan umum, sedangkan secara analitik,
nilai diberikan pada beberapa aspek.
b. Keterbandingan
Judgement
Di kelas,
keterbandingan nilai projek tidaklah penting. Akan tetapi, guru tetap harus
yakin bahwa nilainya dapat dimengerti siswa. Pada situasi yang beresiko tinggi,
nilai diberikan oleh penilai yang berbeda. Kekonsistensian nilai perlu
diperhatikan. Bila siswa dapat memilih topik yang berbeda, maka standar
penilaian pada topik yang berbeda tersebut harus dispesifikasikan.
c4.
Estimasi
dan Pelaporan Prestasi
Peniaian projek
merupakan salah satu bukti nilai untuk ditempatkan pada peta kemajuan belajar siswa.
Nilainya dapat dilakukan secara subjektif maupun objektif. Secara subjektif :
Bila hal ini dilakukan, bukti nilai yang tersedia dapat menunjukkan hubungan
yang lemah pada peta kemajuan belajar. Secara objektif : Lokasi siswa pada peta
kemajuan belajar dapat ditempatkan relatif dengan tepat
BAB
2
ISI
A.
FOKUS
PADA PROSES
Dalam pembelajaran,
projek dinilai pada berbagai konteks untuk berbagai konteks untuk berbagai
tujuan, dari penilaian formatif dan diagnostik berupa tugas bersama hingga
penilaian sumatif berupa penilaian individu. Disamping itu, melalui projek juga
dapat dilakukan penilaian terhadap keterampilan tertentu maupun pengetahuan di
dalam konteks yang memerlukan aplikasi dan ketrampilan yang lebih umum (proses
dari projek dan produk akhir), seperti perencanaan dan organisasi dari suatu
investigasi, bekerja dalam kelompok, penyelesaian masalah, evaluasi terhadap
temuan yang signifikan, dan arahan diri. Adapaun manfaat dari kerja projek
adalah untuk menilai kemampuan siswa pada waktu melakukan kerja individu maupun
kerja kelompok, kemampuan dalam mengatur atau mengorganisasikan waktu dan
kemampuan untuk merancang tugas secara berurutan.
Langkah-langkah
penilaian proyek yang berfokus pada proses :
a. Merencanakan
penilaian
· Melihat
kesesuaiannya dengan kompetensi yang dituntut kurikulum, misalnya kerja ilmiah,
berfikir dan bekerja sistematis, menggunakan alat sains, serta mengumpulkan
data.
· Dapat
dikelola, artinya topik tidak terlalu luas maupun terlalu sempit serta
mempertimbangkan tingkat kesulitan proyek.
b. Merancang
spesifikasi proyek yang berfokus pada proses.
· Memilih
topik (siswa diberi kebebasan menentukan masalahnya.
· Memetakan
area yang aka dicakup.
c. Melaksanakan
pencatata kegiatan secara mandiri oleh siswa.
d. Siswa
membuat laporan hasil kegiatan.
Fokus pembicaraan pada
segmen ini lebih ditekankan pada cara – cara penilaian proses ketrampilan dari
suatu projek yang sifatnya lebih umum, yaitu: perencanaan penilaian (planning assessment), membuat
spesifikasi proses dari suatu projek, judging dan pencatatan (estimating and reporting achievement).
1.
Perencanaan penilaian
Hal – hal yang perlu diperhatikan oleh guru pada waktu merencanakan
penilaian proses dari projek adalah adanya kesesuaian anatar pengetahuan, jenis
ketrampilan, dan pemahaman atau tujuan pembelajaran (dalam kurikulum) dengan
aktivitas – aktivitas projek. Aktivitas inilah yang dijadikan sebagai sumber
bukti terhadap pencapaian pembelajaran. Agar aktivitas projek benar – benar
dapat dijadikan bukti (valid), maka diperlukan kemampuan guru dalam pengelolaan
projek (project manageability).
Dengan kata lain, siswa jangan diberi keleluasaan mutlak, misalnya, untuk
memilih topiknya sendiri (apabila topik terlalu sempit, sukar untuk mendapatkan
informasi yang memadai atau sebaliknya, topiknya terlalu luas untuk dikerjakan
dalam waktu terbatas).
2.
Pembuatan Spesifikasi Proses
Suatu Projek
Guru mempunyai sejumlah strategi di dalam membantu siswa untuk
membuat perencanaan yang efektif dalam kaitannya dengan penyelesaian kerja
projek, yaitu pemilihan topik, pembuatan map atau diagram terhadap topik yang
akan diinvestigasi, pembuatan rincian terhadap tahapan proses, dan monitoring
terhadap kerja projek.
a.
Pemilihan Topik
Pemilihan topik dilakukan berdasarkan buku petunjuk yang dibuat oleh
guru. Hal ini bertujuan agar siswa dapat memilih topik yang sesuai sehingga
topk yang dipilih tidak terlalu luas atau terlalu sempit. Sebagai
konsekuensinya, ketrampilan yang diinvestigasi dapat memberikan bukti yang
berguna.
b.
Pembuatan Map atau Diagram
terhadap Topik yang akan diinvestigasi
Penggunaan konsep map atau diagram ini bertujuan untuk mempermudah
siswa di dalam melihat hubungan antara ide – ide atau topik – topik yang
diinvestigasi. Diagram ini merupakan representasi visual dari hubungan
konseptual yang sangat bermanfaat di dalam perencanaan projek. Adapun
manfaatnya antara lain memfokuskan siswa pada area yang dieksplorasi, menilai
proses perencanaan siswa dengan cara misalnya melihat jumlah konsep yang terdapat
pada map atau melihat kata-kata penghubung, jenjang dari konsep dan “style”
dari diagram tersebut.
c.
Pembuatan Rincian Terhadap
Proses
Proses penelitian skala kecil ini diformulasikan oleh guru dengan
cara memberikan lembaran strategi projek kepada individu siswa dengan tujuan
agar siswa dapat membuat kerangka proposal projek beserta strategi kerjanya.
Dengan lembaran ini, siswa dapat memfokuskan pada tahapan – tahapan proses
penelitian sebelum mereka memulai penelitian. Sedangkan bagi guru, mereka dapat
menilai siswa terhadap perencanan projek yang dibuat siswanya.
d.
Monitoring terhadap kerja
projek
Terdapat beberapa metode yang digunakan guru untuk
membantu siswanya di dalam memonitoring kemajuan kerja projeknya. Di antara
metode tersebut antara lain memberikan sederetan jadwal tanggal terhadap masing
– masing tahapan projek, memberikan lembar kemajuan kerja, yang apabila
diselesaikan oleh siswa, dapat merupakan bukti telah menyelesaikan tahapan
proses, atau ada juga bentuk “checklist”. Semua metode tersebut bermanfaat bagi
guru untuk menilai ketrampilan pengamatan umum siswa.
3.
Judging dan Pencatatan
Mutu dan manfaat informasi yang diperoleh dari
pengamatan kerja siswa dapat diperbaiki oleh guru dengan cara memfokuskan
pengamatan pada hasil pembelajaran yang penting dengan cara mencatat pengamatan
secara sistemik menggunakan “checklist”, holistik atau penjenjangan analitik.
Informasi tersebut diperoleh guru melalui penilaian yang dilakukan oleh siswa
sendiri (self – assessments), penilaian antar kelompok siswa (peer –
assessment), atau melalui penilaian yang dilakukan oleh guru (teacher –
assessments).
4.
Estimasi dan Pelaporan Prestasi
Informasi mengenai keterampilan umum siswa dapat diperoleh guru dari
hasil pengamatan proses proyek. Informasi ini selanjutnya dapat digunakan untuk mengestimasi tingkat prestasi
siswa maupun untuk memonitoring kemajuannya. Dalam kaitannya untuk
memonitoring, ada beberapa hal yang perlu diperhatikanoleh guru, yaitu membuat
perkiraan yang seimbang (making
on-balance judgements), mengkombinasikan bukti projek dengan bukti lainnya,
dan memonitoring perkembangan keterampilan dalam kerja proyek.
a. Membuat perkiraan yang seimbang
Proses estimasi tingkat prestasi siswa dalam pembelajaran dapat
dilakukan secara langsung apabila pengamatan dan perkiraan kerja proyek mengukur
keluaran (outcomes) dan tahapan yang
terdapat pada daftar kemajuan siswa proses estimasi ini dapat dilakukan
berdasarkan tingkat prestasi siswa secara keseluruhan.
b. Mengkombinasikan bukti proyek dengan bukti lainnya
Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran secara menyeluruh
mengenai tingkat prestasi siswa dalam bidang tertentu. Penggabungan bukti-bukti
dari beberapa kerja proyek sangat dimungkinkan oleh banyaknya keterampilan
proyek yang terdapat di dalam bidang pembelajaran.
c. Memonitor perkembangan keterampilan pada lintas bidang pembelajaran
Apabila pendekatan keterampilan proses diterapkan,
maka keterampilan tertentu, seperti misalnya mengumpulkan, menganalisa, dan
mengorganisasikan informasi dapat digunakan sebagai sumber bukti mengenai
kemampuan siswa dalam hal tersebut (ditambah sumber bukti dari proyek lainnya)
Contoh Penilaian Proyek
Kompetensi Dasar: Melaksanakan percobaan pengaruh faktor luar terhadap pertumbuhan tumbuhan.
Indikator:
1.
Melaksanakan
pengamatan atas percobaan yang dibuat.
2.
Menghimpun
data percobaan.
3.
Menganalisis
data hasil percobaan.
Penugasan:
Siswa diminta untuk melaksanakan
percobaan pengaruh intensitas cahaya matahari terhadap pertumbuhan kecambah
kacang hijau (Vigna radiata) sesuai
dengan rancangan percobaan yang telah dibuat.
Contoh Format Penskoran Tugas Proyek
ASPEK
|
KRITERIA DAN SKOR
|
3
|
2
|
1
|
PERSIAPAN
|
Jika alat (gelas plastik) dan bahan (kecambah kacang hijau yang panjangnya
relatif sama, kapas dan air) sesuai dengan rancangan percobaan.
|
Jika alat (gelas plastik) dan bahan (kecambah kacang hijau yang panjangnya
relatif sama, kapas dan air) kurang sesuai dengan rancangan percobaan.
|
Jika alat (gelas plastik) dan bahan (kecambah kacang hijau yang panjangnya
relatif sama, kapas dan air) tidak sesuai dengan rancangan percobaan.
|
PENGUMPULAN
DATA
|
Jika data yang diambil dilaksanakan secara kontinue sesuai dengan rancangan,
tercatat rapi dan lengkap.
|
Jika data yang diambil dilaksanakan secara kontinue tetapi tidak sesuai dengan
rancangan, tercatat rapi dan lengkap.
|
Jika data yang diambil dilaksanakan secara tidak kontinue tidak sesuai dengan rancangan, tidak tercatat
rapi dan lengkap.
|
PENGOLAHAN
DATA
|
Jika pembahasan data sesuai tujuan praktikum.
|
Jika pembahasan data kurang menggambarkan
tujuan praktikum.
|
Jika hanya melaporkan hasil praktikum tanpa membahas
data
|
PELAPORAN
TERTULIS
|
Jika sistematika penulisan laporan praktikum benar dan runtut, analisa data
sesuai dengan tujuan praktikum dan didukung oleh teori yang relevan.
|
Jika sistematika penulisan laporan praktikum benar dan runtut, analisa data sesuai dengan tujuan praktikum
tetapi tidak didukung oleh teori yang relevan.
|
Jika sistematika penulisan laporan praktikum kurang tepat, analisa data tidak sesuai dengan tujuan
praktikum dan tidak didukung oleh teori yang relevan.
|
B.
FOKUS
PADA PRODUK AKHIR
Kerja proyek digunakan
oleh guru untuk menilai rentang 'outcomes' yang lebar. Beberapa diantaranya
digunakan untuk menilai siswa pada waktu sedang melakukan kerja proyek, lainnya
paling baik digunakan untuk menilai produk akhirnya.
Pada sesi ini fokus
pembicaraan adalah pada kerja projek yang meliputi mengumpulkan informasi yang
khusus mengenai subjek, menginterpretasikan hasil.
Adapun tahapan- tahapan
yang harus diperhatikan guru meliputi perencanaan penilaian (planning assesment),
spesifikasi dari produk akhir dari proyek (spesifying project and product),
judging dan pencatatan (judging and recording), dan mengestimasi serta
melaporkan prestasi (estimating and reporting archievement).
Langkah-langkah
penilaian proyek yang berfokus pada produk akhir sama dengan langkah penilaian
proyek yang menekankan proses, hanya terdapat perbedaan pada spesifikasi
proyek, yaitu proyek yang menghasilkan produk selain dalam betuk laporan dan
produk dapat dipresentasikan.
1.
Perencanaan
Penilaian
Proyek yang digunakan
untuk memonitor kemajuan siswa dalam hal pengetahuan, ketrampilan, dan
pemahamannya mengenai materi pembelajaran harus sesuai dengan target kurikulum.
Adapun bukti pencapaian diantaranya dapat dilihat melalui kemampuan pengelolaan
(manageability) proyek yang mencakup spesifikasi: struktur proyek, presentasi
laporan proyek, dan laporan siswa mengenai materi khusus dari subjeknya.
Apabila struktur projek
terlalu luas sehingga siswa memiliki hak otonom yang luas untuk menentukan
strukturnya sendiri, mereka akan mengalami kesulitan dalam mendefinisikan topik
yang sesuai, mendapatkan informasi, atau dalam menyelesaikan projek dalam waktu
yang terbatas.
2.
Pembuatan
spesifikasi Produk Akhir Suatu Projek.
Beberapa prosedur
sistematik yang dapat digunakan untuk meningkatkan nilai projek sebagai suatu
sumber bukti mengenai produk antara lain :
a. Batasan
Pengumpulan Data,
Dalam hal ini guru
berperan dalam membatasinya sehingga memungkinkan siswa dapat memfokuskan
perhatiannya pada kerja projek sekaligus dapat membantu guru dalam menilai
keterampilan tertentu siswa sesuai target kurikulum.
b. Pemberian
Petunjuk Mengenai Presentasi Projek,
Didalam
petunjuk ini biasanya sudah terdapat komponen-komponen laporan untuk presentasi
beserta display gambar/diagram.
c. Pengkomunikasian
Kriteria Penilaian Kepada Siswa,
Komunikasi
ini memungkinkan siswa untuk memfokuskan perhatiannya pada projek sehingga
dapat meningkatkan nilai projek sebagai suatu sumber bukti mengenai kemampuan
siswa untuk mengidentifikasi dan mengumpulkan informasi yang relevan,
menganalisa dan menginterpreatsikan data dan mempresenrtsikan hasil secra
efektif.
d. Permintaan
persetujuan mengenai asistensi
Proyek
seringkali melibatkan keluarga, guru, dan anggota masyarakat lainnya, sehingga
untuk mendapatkan penilaian yang valid mengenai prestasi siwa dalam bidang
tertentu diperlukan bukti yang menyatakan bahwa laporan tersebut merupakan
hasil kerja dari siswa yang bersangkutan. Jadi, dalam hal ini, guru harus
mempertimbangkan seberapa banyak dukungan yang diterima oleh siswa yang
be4rsangkutan di dalam menyelesaikan proyek. Apakah laporan proyek tersebut
merupakan hasil dari kerja kelompok? apakah terdapat dukungan luar yang
signifikan?
3.
Judging dan Pencatatan
Mutu informasi yang
diperoleh dari laporan proyek dapat ditingkatkan dengan cara memfokuskan
prediksi guru terhadap kriteria yang memuat taget kurikulum penting dan dengan
cara mencatat prediksi tersebut secara sistematik. Kriteria penilaian yang
jelas merupakan dasar dari petunjuk penilaian proyek yang jelas. Ada tiga cara
yang umum digunakan oleh guru di dalam memprediksi dan mencatat mutu dari
laporan proyek, yaitu: penjenjangan holistik (holistic rating), penjenjangan
terhadap sejumlah aspek dari proyek (analitic rating), dan pencatatan
'features' proyek (analytic checklisting).
a. Penjenjangan holistic
Penilaian ini
berdasarkan pada sekumpulan kategori berjenjang yang memungkinkan penilaian
mutu laporan proyek secara keseluruhan. Dalam hal ini, guru biasanya memberikan
format self assesment kepada siswa.
b. Penjenjangan terhadap sejumlah aspek
dari proyek
Dalam hal ini, guru
(teacher assesment) membuat prediksi terhadap kriteria tertentu yang dibuat
baik secara rinci maupun tidak. Kriteria ini dapat disertai oleh bebrapa
pertanyaan dan bukti- bukti prestasi siswa yang diharapkan, dengan tujuan
dapatmeningkatkan reliabilitas prediksi guru terhadap kerja siswa.
c. Pencatatan 'features' proyek
Dalam hal ini, ada
tidaknya 'features' proyek dicatat oleh guru. Skala penjenjangan ini digunakan
untuk menilai presentasi poster dari suatu proyek lintas kurikulum (peer
assesment). Informasi mengenai tingkat prestasi siswa pada taget pembelajaran
tertentu dapat diperoleh melalui proyek. Manfaat proyek sebagai sumber
informasi dapat ditingkatkan melalui desain tabel pencatatan yang hati- hati.
Untuk keperluan ini, ada tiga metode yang berbeda yaitu: 'holistic rating' dan
analytic checklist' seperti telah dijabarkan pada bagian terdahulu.
4.
Hal- hal yang berkaitan dengan Komparabilitas
Penting sekali untuk
diketahui bahwa proyek siswa dapat dibandingkan antar siswa, penilai, dan
sekolah. Pada proyek dengan setting yang tinggi, penilaian kerja proyek dapat
mempengaruhi pendaftaran pada mata pelajaran tertentu, penerimaan beasiswa,
pemberian sertifikat. Dalam hal ini komparabilitas antar siswa dan penilai
sangat diharapkan.
Untuk keperluan
komparabilitas, beberapa hal perlu mendapat pertimbangan, yaitu:
a. perencanaan penilaian proyek
(planning project assesement) yang meliputi spesifikasi parameter proyek
(topik, jadwal, bahan, dll)
b. prediksi proyek (judging projects)
yang meliputi pertimbangan mengenai spesifikasi kriteria, reliabilitas antar
rater, dan autentik.
c. meringkas dan melaporkan prestasi
yang meliputi pertimbangan dalam hal obyektivitas
PENILAIAN TUGAS PROYEK (FOKUS PADA
PRODUK)
MATA PELAJARAN : BIOLOGI
KOMPETENSI DASAR : 3.5 Menjelaskan keterkaitan
antara struktur, fungsi, proses, dan kelainan/penyakit
yang dapat terjadi pada sistem ekskresi
manusia dan hewan (misalnya ikan dan serangga)
INDIKATOR :
Menjelaskan kelainan/penyakit
yang dapat terjadi pada sistem peredaran
darah pada manusia.
TUGAS : Membuat makalah dari hasil
observasi terhadap penderita kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem ekskresi pada manusia.
HOLISTIK
SKOR
|
KRITERIA PENILAIAN
|
(80-95)
|
Pemilihan
masalah tentang kelainan pada sistem ekskresi yang tepat, relevansi isi
terhadap materi, analisis masalah yang cermat, tata tulis yang mengikuti
kaidah EYD, pemberian ilustrasi yang menarik, sumber pustaka (lebih dari 3
judul buku dan 2 jurnal ilmiah)
|
(70-79)
|
Pemilihan
masalah tentang kelainan pada sistem ekskresi yang tepat, relevansi isi
terhadap materi, analisis masalah yang kurang cermat, tata tulis yang
mengikuti kaidah EYD, pemberian ilustrasi yang menarik, sumber pustaka (lebih
dari 3 judul buku dan 2 jurnal)
|
(55-69)
|
Pemilihan
masalah tentang kelainan pada sistem ekskresi yang kurang tepat, isi kurang
relevan terhadap materi, analisis masalah yang kurang cermat, tata tulis yang
mengikuti kaidah EYD, pemberian ilustrasi yang menarik, sumber pustaka (lebih
dari 3 judul buku dan 2 jurnal)
|
(<
55)
|
Pemilihan
masalah tentang kelainan pada sistem ekskresi yang kurang tepat, kurang
relevansi isi terhadap materi, analisis masalah yang kurang cermat, tata
tulis tidak mengikuti kaidah EYD, pemberian ilustrasi yang kurang menarik,
sumber pustaka (lebih dari 3 judul buku dan 2 jurnal)
|
PENILAIAN TUGAS PROYEK (FOKUS PADA
PRODUK)
MATA PELAJARAN : BIOLOGI
KOMPETENSI DASAR : 3.5 Menjelaskan keterkaitan
antara struktur, fungsi, proses, dan kelainan/penyakit
yang dapat terjadi pada sistem ekskresi
manusia dan hewan (misalnya ikan dan serangga)
INDIKATOR :
Menjelaskan kelainan/penyakit
yang dapat terjadi pada sistem peredaran
darah pada manusia.
TUGAS : Membuat makalah dari hasil
observasi terhadap penderita kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem ekskresi pada manusia.
ANALITIK
SKOR
|
DESKRIPSI
|
Tema
|
Isi
|
Tata
Tulis
|
(80-95)
|
Pemilihan
masalah tentang kelainan pada sistem ekskresi yang menarik.
|
Cermat
dalam menguraikan masalah. Relevansi isi terhadap indikator yang akan dicapai.
|
Ilustrasi
sangat menarik, penulisan sesuai dengan tata tulis sesuai EYD, sumber pustaka
(lebih dari 3 judul buku dan 2 jurnal)
|
(70-79)
|
Pemilihan
masalah tentang kelainan pada sistem ekskresi yang menarik.
|
Kecermatan
dalam menguraikan masalah kurang. Relevansi isi terhadap indicator yang akan
dicapai
|
Ilustrasi
sangat menarik, penulisan sesuai dengan tata tulis sesuai EYD, sumber pustaka
(lebih dari 3 judul buku dan 2 jurnal)
|
(55-69)
|
Pemilihan
masalah tentang kelainan pada sistem ekskresi yang kurang menarik.
|
Kecermatan
dalam menguraikan masalah kurang dan tidak ada relevansi isi terhadap
indicator yang akan dicapai
|
Ilustrasi
menarik, penulisan sesuai dengan tata tulis sesuai EYD, sumber pustaka (lebih
dari 3 judul buku dan 2 jurnal)
|
(
< 55 )
|
Pemilihan
masalah tentang kelainan pada sistem ekskresi yang kurang menarik.
|
Kecermatan
dalam menguraikan masalah kurang dan tidak ada relevansi isi terhadap
indicator yang akan dicapai
|
Ilustrasi
kurang menarik, penulisan tidak sesuai dengan tata tulis sesuai EYD, sumber
pustaka (lebih dari 3 judul buku dan 2 jurnal)
|
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
1. Projek
adalah tugas yang harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas
tersebut berupa suatu investigasi sejak dari pengumpulan, pengorganisasian,
pengevaluasian sampai dengan mendapat gambaran kemampuan menyeluruh/umum secara
kontekstual, mengenai kemampuan siswa dalam menerapkan konsep, dan pemahaman
mata pelajaran tertentu.
2. Ada yang menekankan pada proses, misal:
merencanakan dan mengorganisasikan
investigasi, bekerja
dalam tim, arahan diri.
Ada yang menekankan pada produk, misal:
mengidentifikasi dan
mengumpulkan informasi yang relevan, menganalisis dan menginterpretasi data,
mengkomunikasikan hasil.
- Perencanaan Penilaian Projek, yang perlu dipertimbangkan yaitu : kemampuan pengelolaan, relevansi, keaslian.
- Judging Proyek : metode judgement, keterbandingan judgement.
5. Estimasi
dan Pelaporan Prestasi, nilainya dapat dilakukan secara subjektif maupun
objektif.
6.
Cara-cara penilaian proses ketrampilan
dari suatu projek, yaitu perencanaan penilaian
(planning assessment), membuat spesifikasi proses
dari suatu projek, judging dan pencatatan
(estimating and reporting achievement).
7.
Fokus pada
produk akhir, fokus pembicaraan adalah pada kerja projek yang meliputi
mengumpulkan informasi yang khusus mengenai subjek, menginterpretasikan hasil.
8.
Tahapan-tahapan
yang harus diperhatikan guru meliputi : perencanaan penilaian (planning
assesment), spesifikasi dari produk akhir dari proyek (spesifying project and
product), judging dan pencatatan (judging and recording), dan mengestimasi
serta melaporkan prestasi (estimating and reporting archievement).
9.
Hal- hal yang
berkaitan dengan komparabilitas, yaitu : perencanaan
penilaian proyek, prediksi proyek, meringkas dan melaporkan
prestasi.
DAFTAR
PUSTAKA
Anastasi, A. 1982. Phychological testing. Fifth Edition. New York : MacMillan
Publishing, Co.,Inc
Airasian, P. W. 1994. Classroom Assessment. New York. McGraw-Hill, Inc
Gredler, M.E. 1996. Program Evaluation. Prentice-Hall, Inc, A Simon & Schuster
Company, Englewood Cliffs, New Jersey
Sumarmo, Alim. 2011. Teknik Assesment Penilaian Proyek. (garis-garis.com, diakses pada
hari Jumat, 25 Mei 2012)
by : teman hidup saya , Istiqomah Wahyu Pradana
Post a Comment for "Penilaian Proyek (Project Assessment)"