Assalamualaikum wr. wb
Pada zaman sekarang berbicara mengenai pacaran sudah hal biasa dikalangan para remaja, namun sama-sama kita ketahui pacaran zaman sekarang sangat jauh dan melanggar dengan syariat Islam. Lantas apakah yang harus kita lakukan untuk menjalani suatu hubungan dengan seseorang ????? Islam memberikan jawabannya bagi kita yang ingin terhindar dari perbuatan-perbuatan yang dilarang agama Islam yaitu Ta'aruf.
Kata-kata ta'aruf sepertinya sudah tidak asing lagi ditelinga. Bukan saja orang yang mengerti agama saja tetapi orang awam pun menempuh jalur Ta'aruf untuk menjalin hubungan hingga ke jenjang pernikahan. Menurut mereka dengan Ta'aruf akan lebih meminilisir tingkat perceraian.
Ta'aruf itu berbeda dengan pacaran, kalau pacaran sebelum menikah itu menunjukkan hal-hal yang manis maka Ta'aruf ialah menggali data-data atau kebiasaan yang kurang baik dari masing-masing calon yang akan dijadikan pasangan hidup. Jika pacaran biasanya untuk bersenang-senang saja, maka Ta'aruf bukan hal seperti itu, Ta'aruf lebih mengarah untuk mengenal kriteria-kriteria calon pasangan yang nantinya akan kita sunting ke jenjang pernikahan.
Pengertian Ta'aruf
Secara bahasa Ta'aruf artinya berkenalan. Dalam Islam Ta'aruf berarti perkenalan anatara kedua lawan jenis untuk lebih mengenal satu sama lain yang bertujuan untuk melanjutkan ke jenjang pernikahan. Ta'arufan ini memang diperintahkan oleh Baginda Rasululah SAW.
Dalam proses Ta'aruf sebaiknya dipandu oleh seorang Ustad/Ustadzah, tetapi boleh juga saudara, keluarga atau orang lain yang sudah faham tentang Ta'aruf dan bisa dipercaya. Disini Ta'aruf tidak hanya melibatkan kedua calon saja, akan tetapi juga melibatkan orang lain dan orang tua perempuan sebagai mediator. Dalam Ta'aruf kedua calon pasangan saling bersilaturahmi untuk saling mengenal satu sama lain dan melakukan perbincangan yang realistik tentang persiapan kehidupan setelah menikah nanti.
Tata Cara Ta'aruf dalam Islam
1. Ta'aruf menggunakan CV/Biodata
Langkah pertama dalam Ta'aruf ialah saling bertukar biodata antara masing calon pasangan. Dalam biodata tersebut terdapat informasi sejelas-jelasnya tentang masing-masing individu. Yang diharapkan dengan membaca biodata tersebut, masing-masing seakan - akan sudah mengenal calon pasangan sejak lama. Jika ternyata dengan biodata tersebut salah satu calon tidak sesuai dengan kriteria yang diinginkan maka proses Ta'aruf bisa dihentikan sampai disini saja.
Dalam biodata tersebut setidaknya meliputi beberapa informasi yang penting seperti riwayat sekolah, riwayat sakit, gaji, data orang tua, kriteria yang diinginkan, kriteria dari calon mertua, visi misi kedepan, dan cita-cita yang mau dicapai setelah menikah kelak.
Biodata biasanya diberikan oleh pihak perempuan terlebih untuk diserahkan kepada pihak laki-laki. Jika kriteria dan informasi lainnya cocok bagi pihak laki-laki, maka pihak laki-laki menyerahkan biodatanya juga ke pihak perempuan melalui seorang mediator. Jika pihak perempuan sudah merasa cocok dengan biodata tersebut, maka proses Ta'aruf akan dilanjutkan ke tahap berikutnya.
Namun biodata bisa juga diberikan secara bersamaan dan dipelajari secara bersamaan pula yang melibatkan anggota keluarga. Biasanya waktu yang diberikan untuk mempelajari masing-masing biodata sekitar 1 minggu. Sebaiknya mohon petunjuk dari Allah dengan cara sholat Istikharah.
2. Proses Tatap Muka
Dalam proses ini kedua calon saling bertemu, berkomunikasi dan berdiskusi seputar maslah agama, kehidupan kedepan, hal-hal yang belum diketahui dari masing-masing calon. Dalam proses tatap muka biasanya kedua calon ditemani oleh mediator. Disini mereka akan lebih memahami dan mengenal lebih dalam serta mengetahui fisik masing-masing secara jelas. Sehingga semakin mantap dan jelas apakah dilanjutkan ke jenjang pernikahan atau mundur.
Lalu bagaimana jika salah satu calon mundur ??? ya tidak apa-apa, karena dalam proses ta'aruf ini kerahasiaanya sangat terjaga.
3. Ta'aruf ke Keluarga
Dalam proses ini biasanya calon dari laki-laki bersilaturahmi ke pihak perempuan untuk memperkenalkan diri. Calon laki-laki berkomunikasi secara langsung dengan kedua orang tua dan keluarga calon perempuan tentang keinginannya untuk membina rumah tangga. Dari sini pihak keluarga perempuan bisa berkomunikasi langsung dan mengetahui lebih dalam lagi karakter dari calon laki-laki tersebut. Jadi pihak keluarga bisa memberikan penilaian apakah menyetujuinya atau tidak. Sekali lagi tetap mohon petunjuk dari Allah apa yang terbaik bagi kita dengan melaksanakan sholat Istikharah karena Allah lah yang lebih mengetahui yang terbaik buat kita. Jika tahap ketiga ini ada kecenderungan pertimbangan untuk berhenti maka proses Ta'aruf ini bisa diakhiri dengan baik-baik, saling ikhlas dan memaafkan satu sama lain.
4. Proses Khitbah / Meminang
Jika kedua calon sudah mantap untuk melanjutkan ketahap berikutnya. Maka tahap selanjutnya adalah Khitbah, Khitbah disini berarti meminang yaitu permintaan laki-laki kepada perempuan untuk menikah. Antara kedua keluarga saling bersilaturahmi dan berkomunikasi untuk menentukan tanggal akad nikah dan resepsinya.
Sebaiknya dalam proses Ta'aruf hendaknya mengkomunikasikan dengan anggota keluarga. Apakah anggota keluarga yang lain setuju dengan calon pasangannya tersebut. Selain itu tak lupa juga saya katakan jangan lupa untuk memohon petunjuk dari Allah dengan sholat Istikharah.
Akhir kata demikian saja yang dapat saya sampaikan, semoga bagi yang masih jomblo dapat menjemput jodohnya dengan cara yang dianjurkan oleh agama Islam. Karena Islam mengajarkan cara yang simple dan mudah yang bisa diterapkan untuk semua kalangan. Wassalamualaikum wr. wb.
Sumber referensi : blognyakeluargasakinah.blogspot.co.id
14 comments for "Cara Ta'arufan Dalam Islam"
Islam itu indah... semoga generasi muda semakin aware dengan pergaulan yang kebanyakan mengarah kepada hal-hal negatif.