Teori Belajar Konstruktivisme Piaget

  Teori Belajar Konstruktivisme Piaget






Konstruktivisme merupakan salah satu filsafat pengetahuan yang menekankan pengetahuan seseorang yang diperoleh atas dasar konstuksi atau bentukan sendiri (Sardiman, 2004:37). Teori ini dikemukakan oleh Piaget. Teori konstruktivis ini menyatakan bahwa siswa harus menemukan sendiri dan mentransformasikan informasi kompleks, melihat kebenaran informasi yang diperoleh dengan aturan-aturan lama, dan merevisi apabila ada kesalahan atau aturan yang sudah tidak sesuai (Trianto, 2010:28). Menurut teori ini, penambahan pengetahuan baru dilakukan oleh siswa sendiri, melalui pemberian rangsangan berupa masalah-masalah dari dunia nyata yang relevan dengan kebutuhan siswa (Mudjiman, 2006: 25). Jadi dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran konstruktivisme merupakan pembelajaran yang membuat siswa mengkonstruk pengetahuannya sendiri melalui berbagai hal terutama pada ketrampilan proses belajar sehingga siswa menjadi aktif untuk berfikir dan menemukan suatu konsep yang sesuai dengan pembelajaran IPA dimana pembelajaran IPA khususnya biologi lebih menekankan pada proses belajar untuk memperoleh suatu pengetahuan.
Belajar menurut teori konstruktivis merupakan proses aktif dari subjek belajar untuk merekonstruksi makna, baik itu dari teks, kegiatan dialog, pengalaman fisik dan lain-lain. Guru tidak hanya sekedar memberikan pengalaman belajar namun juga memberi kesempatan pada siswa untuk menemukan dan menerapkan ide-ide yang dimiliki sehingga siswa dapat membangun pengetahuan dalam dirinya sendiri. Peranan guru dalam pembelajaran konstruktivis yaitu: memilih dan mengendalikan proses belajar mengajar, memberikan dukungan selektif terhadap interpretasi yang dikemukakan siswa, baik mengenai isi maupun cara atau sikap dalam memberikan interpretasi. Guru membuat para siswa sadar dan bertanggung jawab atas proses belajar mereka (Dahar, 2011: 166).

Teori belajar konstruktivistik mampu mengembangkan interpretasi pemikiran seseorang. Seseorang akan membangun dan menginterpretasikan pemikiran berdasarkan pengalaman yang diperoleh. Mengarahkan perhatiannya pada bagaimana seseorang mengkonstruksi pengetahuan dari pengalaman dan keyakinan yang digunakan untuk mempresentasikan kejadian atau peristiwa penting. Menurut Budiningsih (2006:60) pandangan konstruktivis mengakui bahwa pikiran merupakan instrumen penting dalam menginterpretasikan kejadian, objek, dan pandangan terhadap dunia nyata. Jadi dapat disimpulkan bahwa teori konstruktivistik merupakan teori yang mengembangkan pikiran seseorang melalui pemberian pengalaman agar orang tersebut mampu untuk merekonstruksi pengetahuannya sebagi dasar untuk memperoleh informasi.

Daftar Pustaka

Budiningsih. A. (2005). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Dahar, R.W. (2011). Teori-teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Mudjiman, H. (2006). Belajar Mandiri. Surakarta: UNS Press.
Sardiman. (2004). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada.
Trianto. (2010). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif: Konsep, Landasana, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Penerbit Kencana.

Post a Comment for "Teori Belajar Konstruktivisme Piaget"