Teori Belajar Bermakna
David Ausubel
Menurut
Ausubel, bahan pelajaran yang dipelajari haruslah “bermakna” (meaning full). Pembelajaran bermakna merupakan
suatu proses mengaitkan informasi baru pada konsep-
konsep relevan yang terdapat
dalam stuktur kognitif seseorang. Ausubel membagi belajar
bermakna menjadi dua dimensi, yaitu: (1) cara informasi atau materi pelajaran
yang disajikan kepada siswa diperoleh melalui penerimaan atau penemuan, (2) cara
siswa mengkaitkan informasi itu pada struktur kognitif yang berupa fakta-fakta,
konsep, dan generalisasi-generalisasi yang telah dipelajari dan diingat oleh
siswa (Dahar, 2011: 94). Faktor
yang mempengaruhi belajar adalah apa yang diketahui oleh siswa. Belajar
bermakna menurut teori belajar Ausubel adalah konsep atau informasi baru yang
diperoleh harus dikaitkan dengan konsep-konsep yang sudah ada dalam struktur
kognitif siswa (Trianto, 2010:37).
Struktur
kognitif ialah fakta-fakta, konsep-konsep, dan generalisasi-generalisasi yang
telah dipelajari dan diingat siswa. Kekuatan dan kebermaknaan proses pemecahan
masalah dalam pembelajaran terletak pada kemampuan pelajar dalam mengambil
peran dalam kelompoknya. Melalui bimbingan langsung dari guru dapat
memperlancar proses, baik lisan maupun dengan contoh tindakan, sedangkan siswa
diberi kebebasan untuk membangun pengetahuannya sendiri. Menurut Ausubel,
pemecahan masalah yang cocok adalah lebih bermanfaat bagi siswa dan merupakan
strategi yang efisien dalam pembelajaran (Isjoni, 2009: 35-36).
Prinsip
dalam menerapkan teori Ausubel dalam pembelajran adalah melalui pengaturan
pengetahuan awal siswa, penyusunan konsep, dan penguasaan konsep. Pengetahuan
baru yang ditanamkan dari suatu materi yang telah diajarkan akan membantu siswa
mengaitkan konsep yang sudah dimiliki dengan konsep yang akan dipelajari,
sehingga jika dikaitkan dengan model pembelajaran berdasarkan masalah siswa
akan mampu mengerjakannya dengan baik karena telah memiliki konsep atau
pengetahuan awal sebelumnya (Trianto, 2010:38). Proses penyusunan konsep dengan
cara mengajarkan konsep yang paling inklusif, kemudian konsep kurang inklusif,
dan terakhir hal-hal yang paling khusus sehingga siswa
dapat memetakan pengetahuan yang dimiliki dengan mudah dan dapat menguasai
konsep dengan baik.
Daftar
Pustaka
Isjoni. (2009). Cooperatif
Learning Mengembangkan Kemampuan Belajar Kelompok. Bandung. Alfabeta
Trianto. (2010). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif: Konsep,
Landasana, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Penerbit Kencana.
Post a Comment for "Teori Belajar Bermakna David Ausubel"