Struktur Atom


STRUKTUR ATOM

A.    PERKEMBANGAN TEORI ATOM

1.      MODEL ATOM JOHN DALTON
a.       Atom adalah bagian terkecil penyusun materi yang tidak dapat dibagi lagi.
b.      Atom-atom suatu unsur yang sejenis mempunyai sifat yang sama, sedangkan atom yang berbeda mempunyai sifat yang berbeda pula
c.       Atom-atom dapat bergabung membentuk molekul unsur atau melokul senyawa.
d.      Suatu reaksi kimia semata-mata merupakan pemindahan atom-atom dari satu set kombinasi ke kombinasi yang lain. Atom-atom itu secara individual selalu tetap dan tidak berubah.
Model atom yang dikemukakan oleh Dalton merupakan model atom ilmiah yang pertama kali karena dilandasi oleh hasil percobaan, yaitu berdasarkan hukum kekelan massa dan perbandingan tetap.
Kelemahan :
Teori Dalton tidak menerapkan hubungan antara larutan senyawa dan daya hantar arus listrik .
Beberapa hasil eksperimen  menunjukkan kelemahan  model atom Dalton diantaranya:
     Percobaan tabung lucutan gas
     Percobaan sinar katoda
     Percobaan Millikan
2.         MODEL ATOM J J THOMSON
Berdasarkan penemuan perbandingan e/m (e = muatan elektron; m = massa elektron), Thomson mengemukakan teorinya "Atom mempunyai muatan positif yang terbagi merata ke seluruh isi atom, dan dinetralkan oleh elektron yang tersebar di antara muatan listrik positif  (seperti roti kismis).
3.         MODEL ATOM RUTHERFORD
Setelah melakukan banyak kemajuan dengan mempelajari keradioaktifan, fisikawan Inggris Ernest Rutherford (1871-1937) menjadi tertarik pada struktur atom, asal radiasi radioaktif. Ia menembaki lempeng tipis logam (ketebalan 104 atoms) dengan berkas paralel partikel α (di kemudian hari ditemukan bahwa partikel α adalah inti atom He). Ia merencanakan menentukan sudut partikel yang terhambur dengan menghitung jumlah sintilasi di layar ZnS . Hasilnya sangat menarik. Sebagian besar partikel melalui lempeng tersebut. Beberapa partikel terpental balik. Untuk menjelaskan hal yang tak terduga ini, Rutherford mengusulkan adanya inti atom .

Sangat aneh mendapati sebagian besar partikel berbalik, dan beberapa bahkan 180 derajat. Rutherford menyatakan bahwa dalam atom harus ada partikel yang massa cukup besar sehingga patikel α yang memiliki massa sebesar massa atom helium tertolak, dan yang jari-jarinya sangat kecil.
Menurut ide Rutherford, muatan positif atom terpusat di bagian pusat (dengan jari-jari terhitung sekitar 10-12 cm) sementara muatan negatifnya terdispersi di seluruh ruang atom. Partikel kecil di pusat ini disebut dengan inti. Semua model atom sebelumnya sebagai ruang yang seragam dengan demikian ditolak.
Namun, model atom Rutherford yang terdiri atas inti kecil dengan elektron terdispersi di sekitarnya tidak dapat menjelaskan semua fenomena yang dikenal. Bila elektron tidak bergerak, elektron akan bersatu dengan inti karena tarikan elektrostatik (gaya Coulomb). Hal ini jelas tidak mungkin terjadi sebab atom adalah kesatuan yang stabil. Bila elektron mengelilingi inti seperti planet dalam pengaruh gravitasi matahari, elektron akan mengalami percepatan dan akan kehilangan energi melalui radiasi elektromagnetik. Akibatnya, orbitnya akan semakin dekat ke inti dan akhirnya elektron akan jatuh ke inti. Dengan demikian, atom akan memancarkan spektrum yang kontinyu. Tetapi faktanya, atom yang stabil dan diketahui atom memancarkan spektrum garis bukan spektrum kontinyu.
Kelemahan teori Rutherford:
1.  elektron dapat "runtuh" ke inti atom karena dipercepat dan memancarkan energi.
2.  spektrum atom hidrogen berupa spektrum kontinu (kenyataannya spektrum garis).
4.      MODEL ATOM NIELS BOHR
 Berdasarkan model atom Rutherford dan teori kuantum, Neils Bohr mengemukakan teorinya:
1.  Elektron hanya dapat mengelilingi inti atom melalui lintasan-lintasan tertentu saja, tanpa membebaskan energi. Masing-masing lintasan hanya dapat dilalui elektron yang memiliki momentum anguler kelipatan bulat dari h/2p.

m . v . r = n . h/2
p
2.  Elektron akan mengalami eksitasi (pindah ke lintasan yang lebih tinggi) atau ionisasi jika menyerap energi, dan transisi ke lintasan yang lebih rendah jika memancarkan energi foton.

Jari-jari lintasan elektron:

rn = 5.28 x 10-11 n2 meter

n = 1, 2, 3, .............. = bilangan kuantum utama

Tingkat-tingkat energi (energi kulit ke-n):

En = - (k e2/2 r n2)= (-13.6/n2) ev

1 eV= 1.6 x 10-19 joule

SPEKTRUM ATOM HIDROGEN (SPEKTRUM GARIS)

Menurut Neils Bohr :
1/l = R [ (1/nA2) - (1/nB2) ]
DE = EB - EA = h . c/l
    EB = energi pada kulit n
EA = energi pada kulit nA
R = konstanta Rydberg = 1.097 x 107 m-1
DE = energi yang diserap/dipancarkan pada saat elektron pindah


Kelemahan Model Atom Bohr:
1.  Tidak dapat menerangkan atom berelektron banyak
2.  Tidak dapat menerangkan pengaruh medan magnet terhadap spektrum atom (kelemahan ini dapat diperbaiki oleh Zeeman, yaitu setiap garis pada spektrum memiliki intensitas dan panjang gelombang yang berbeda)
3.  Tidak dapat menerangkan kejadian ikatan kimia



B.       PARTIKEL DASAR PENYUSUN ATOM

Proton, neutron dan elektron
massa relatif
muatan relatif
proton
1
+1
neutron
1
0
elektron
1/1836
-1
o  Nukleus

Nukleus berada di tengah atom; ia mengandung proton dan neutron. Kumpulan proton dan neutron disebut juga nukleon.
Pada hakekatnya, seluruh massa atom berpusat di nukleus, karena massa elektron sangat kecil. Memahami jumlah proton dan neutron
Jumlah proton = NOMOR ATOM dari atom
Nomor atom sering disebut juga nomor proton.
Jumlah proton + Jumlah neutron = NOMOR MASSA dari atom
Nomor massa disebut juga nomor nukleon.
Informasi nomor atom dan nomor massa biasanya disingkat dalam bentuk :
Contoh: banyaknya proton dan neutron yang dimiliki oleh atom tersebut di atas adalah
Nomor atom merupakan jumlah proton (9) dan nomor massa merupakan jumlah proton + neutron (19). Jika atom terdiri dari 9 proton, maka akan ada 10 neutron sehingga total keseluruhannya 19.
o  Elektron
Memahami jumlah elektron
Atom bermuatan netral. Ke-positif-an proton diseimbangkan dengan ke-negatif-an elektron. Hal ini menunjukkan bahwa di dalam atom netral :
banyaknya elektron = banyaknya proton


ü Susunan dari elektron-elektron
Elektron-elektron berada pada jarak tertentu dari nukleus di dalam suatu rangkaian level yang disebut dengan level energi. Tiap level energi hanya dapat diisi elektron dalam jumlah tertentu. Level energi pertama (terdekat dengan nukleus) terdiri dari 2 elekton, level kedua 8, dan level ketiga juga akan penuh ketika terisi 8 elektron.
Level-level ini berada dalam jarak yang cukup jauh dari nukleus. Elektron-elektron akan selalu berada pada level energi serendah mungkin selama level tersebut belum terisi penuh.
ü Struktur dan diagram elektron

Dalam kimia dasar kita akan menemukan struktur elektronik dari hidrogen dan karbon, seperti gambar di bawah ini :
Lingkaran-lingkaran tersebut menggambarkan tingkat energi – yang sama dengan peningkatan jarak dari nukleus. Kita dapat membentangkan lingkaran tersebut dan menggambar struktur elektron tersebut dalam diagram elektron yang lebih sederhana.

ü ISTILAH-ISTILAH YANG BERKAITAN DENGAN INTI ATOM
©                  
Istilah lain yang digunakan untuk menyatakan suatu jenis inti atom adalah Nuklida. Nuklida atau jenis inti atom yang ada di alam ini jauh lebih banyak daripada unsur karena setiap unsur mungkin saja terdiri atas beberapa nuklida.

Berbeda halnya dengan penulisan unsur yang cukup dituliskan dengan lambang atomnya saja, misalnya unsur emas adalah Au dan unsur besi adalah Fe, penulisan nuklida atau jenis inti atom harus diikuti dengan jumlah proton dan jumlah neutronnya sebagaimana konvensi penulisan (notasi atomik) sebagai berikut :


di mana :
X = simbol atom
Z = nomor atom
A = nomor massa
Meskipun tidak dituliskan pada simbol nuklida, jumlah neutron sering dituliskan sebagai N dengan hubungan :
N = A - Z
Sebagai contoh nuklida 6C14 adalah inti atom Karbon (C) yang mempunyai enam buah proton (Z = 6) dan delapan buah neutron (N = A – Z = 8). Cara penulisan nuklida tersebut hanyalah merupakan konvensi atau kesepakatan saja dan bukan suatu ketentuan sehingga masih terdapat beberapa cara penulisan yang berbeda. Salah satu cara penulisan lain yang paling sering dijumpai adalah tanpa menuliskan nomor atomya seperti berikut ini :


Sebagai contoh nuklida He4 atau He-4 dan Co-60. Nomor atom dapat diketahui dari jenis atomnya karena setiap atom yang berbeda akan memiliki jumlah proton yang berbeda sehingga nomor atomnya pun berbeda. Dari Tabel Periodik dapat dilihat bahwa nomor atom Helium (He) adalah 2 sedangkan nomor atom Cobalt (Co) adalah 27, sehingga dengan cara penulisan tersebut juga dapat ditentukan jumlah proton maupun neutronnya. Sebagai contoh Ir-192 memiliki 77 proton dan 115 neutron, karena dengan melihat tabel periodik dapat ditentukan bahwa nomor atom Ir adalah 77. Penulisan Ir-192 sesuai dengan konvensi di atas adalah sebagai berikut :

Terdapat beberapa istilah yang berkaitan dengan komposisi jumlah proton dan jumlah neutron di dalam inti atom yaitu isotop, isobar, isoton dan isomer.
a. Isotop

Isotop adalah inti atom atau nuklida yang mempunyai nomor atom (jumlah proton) sama tetapi mempunyai nomor massa (jumlah neutron) berbeda.

Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa suatu unsur dapat memiliki berbagai macam bentuk atom. Contohnya adalah atom Helium yang mempunyai 3 macam isotop berupa :



b. Isobar

Isobar adalah inti atom atau nuklida yang mempunyai nomor massa (jumlah proton dan jumlah neutron) sama tetapi mempunyai nomor atom (jumlah proton) berbeda.


Contoh :


c. Isoton

Isoton adalah inti atom atau nuklida yang mempunyai jumlah neutron sama tetapi mempunyai nomor atom (jumlah proton) berbeda.

Contoh :



d. Isomer

Isomer adalah inti atom atau nuklidayang mempunyai nomor atom maupun nomor massa sama tetapi mempunyai tingkat energi yang berbeda. Inti atom yang memiliki tingkat energi lebih tinggi daripada tingkat energi dasarnya biasanya diberi tanda asterisk (*) atau m.

Contoh :



Kedua nuklida tersebut di atas mempunyai jumlah proton dan jumlah neutron yang sama tetapi tingkat energinya berbeda. Tingkat energi 28Ni60 berada pada keadaan dasarnya, sedangkan 28Ni60* tidak pada keadaan dasarnya atau pada keadaan tereksitasi.

 Nomor Atom

Nomor Atom adalah jumlah proton di dalam suatu inti atom. Nomor Atom ini dinyatakan dengan simbol Z. Jadi :
Nomor Atom (Z) = jumlah proton dalam inti atom
Sebagai contoh :
Atom Hidrogen punya 1 proton -----> Z = 1
Atom Helium punya 2 proton -----> Z = 2
Atom Carbon punya 6 proton -----> Z = 6
Nomer atom menentukan elemen kimia dari atom tersebut. Semua atom yang memiliki nomer atom yang sama akan memiliki sifat fisika yang bermacam-macam dan menunjukkan sifat kimia yang sama. Berdasarkan tabel periodik, elemen kimia dapat diurutkan menurut peningkatan nomer atom.


Nomor Massa

Nomor Massa adalah jumlah proton dan neutron yang ada di dalam inti atom. Dalam hal ini massa elektron yang sangat kecil diabaikan. Nomor Massa ini dinyatakan dengan simbol A. Jadi :
Nomor Massa (A) = jumlah proton + jumlah neutron
Sebagai contoh untuk atom Hidrogen (H) akan diperoleh :
1 proton = 1
0 neutron = 0
1 elektron = - (diabaikan)
Nomor Massa = 1
Sedangkan untuk atom Helium (He) akan diperoleh:
2 proton = 2
2 neutron = 2
2 elektron = - (diabaikan)
Nomor Massa = 4

o  Bilangan-bilangan Kuantum
Daerah dalam ruang di sekitar inti dengan probabilitas menemukan elektron disebut orbital. Suatu orbital mempunyai bentuk dan tingkat energi tertentu. Istilah orbital berbeda dengan istilah orbit yang digunakan oleh Bohr. Orbit berupa suatu lingkaran dengan jari-jari tertentu sedangkan orbital berupa suatu daerah dengan kebolehjadian menemukan elektron.
a.    Bilangan kuantum utama (n)
b.    Bilangan kuantum azimuth (1)
c.    Bilangan kuantum magnetik (m)

a.    Bilangan kuantum utama (n)
Bilangan kuantum utama menunjukkan kulit utama yang menggambarkan jarak rata-rata elektron dari ini atom. Sama seperti pada molekul atom Bohr, bilangan kuantum utama mempunyai harga semua bilangan bulat positif dan dinyatakan dengan lambang K, L, M, N,O, P, Q dan seterusnya.
           
l
1
2
3
4
5
6
7
dan seterusnya
Lambang
K
L
M
N
O
P
Q
dan seterusnya


b.    Bilangan kuantum azimuth (1)
Bilangan kuantum azimuth menunjukkan sub-kulit.harga-harga bilangan kuantum azimuth ialah semua bilangan bulat dari 0 sampai (n – 1) dan dinyatakan dengan lambang s, p, d, f, dan seterusnya.
           
N
1
2
3
4
dan seterusnya
Lambang
s
p
d
f
dan seterusnya
Untuk   n = 1 (kulit K) à 1 = 0 (sub-kulit) ditandai dengan 1s
            n = 2 (kulit L) à 1 = 0 dan 1 (2 sub-kulit) ditandai dengan 2s dan 2p
            n = 3 (kulit M) à 1 = 0, 1 dan 2 (3 sub-kulit) ditandai dengan 3s, 3p dan 3d
            n = 4 (kulit N) à 1 = 0, 1, 2 dan 3 (4 sub-kulit) ditandai dengan 4s, 4p, 4d dan 4f

c.     Bilangan kuantum magnetik (m)
Bilangan kuantum magnetik menunjukkan jumlah orbital dari setiap sub-kulit. Harga-harga bilangan kuantum magnetik tergantung pada harga bilangan kuantum azimuthnya, yaitu semua bilangan bulat mulai dari –l sampai dengan +l, termasuk 0:
            m = 0; ±1, ±2,  ... ±l
Untuk   l = 1 (sub-kulit s) à m  = 0 (1 orbital)
            l = 2 (sub-kulit p) à m  = –1; 0 dan +1 (3 orbital)
            l = 3 (sub-kulit d) à m = –2; –1; 0, +1 dan +2 (5 orbital)
            l = 4 (sub-kulit f) à m = –3; –2; –1; 0, +1, +2 dan +3 (7 orbital)
Hubungan  harga-harga n, l dan m untuk n = 1 sampai dengan 4 dapat dilihat pada tabel berikut :
n
l
Lambang
Sub-kulit
m
Jumlah
Orbital
1
0
1s
0
1
2
0
1
2s
2p
0
–1, 0, +1
1
3
3
0
1
2
3s
3p
3d
0
–1, 0, +1
–2, –1, 0, +1, +2
1
3
5
4
0
1
2
3
4s
4p
4d
4f
0
–1, 0, +1
–2, –1, 0, +1, +2
–3, –2, –1, 0, +1, +2, +3
1
3
5
7


Post a Comment for "Struktur Atom"