LAPORAN
RESMI
PRAKTIKUM
EMBRIOLOGI DAN REPRODUKSI HEWAN
I. JUDUL
: Perkembangan Embrio Ayam
II. TANGGAL
PELAKSANAAN : Rabu, 25 April 2012
III. TUJUAN
1.
Mengetahui tahapan-tahapan
perkembangan ayam
2.
Mengetahui masa-masa
pengeraman ayam melalui inkubasi
3.
Mengetahui
bentuk embrio ayam pada tiap tahap perkembangan melalui preparat awetan.
IV. DASAR
TEORI
Pada ayam, pembelahan
terjadi sebelum telur keluar dari induknya karena fertilisasi secara internal.
Perkembangan yang mudah diamati adalah masa pengeraman :
a. Masa pengeraman 16 jam
Adanya pertumbuhan yang
cepat akan terlihat suatu daerah lekukan yang pinggirnya bertanggul pada daerah
blastodiscus. Daerah ini disebut daerah primitive embrio yang nantinya akan
berkembang secara anterior dari garis ini.
b. Masa
pengeraman 19-21 jam
Pada masa ini, anterior dari
nodus hensen telah berkembang system saraf yang masih berupa lekukan neural
(neural groove) dan juga sudah terbentuk lekukan kepala anterior dari lipatan
kepala terlihat daerah ini tidak ada penyebaran sel bakal mesoderm. Daerah ini
disebut proamnion.
c. Masa pengeraman 24-26 jam
Pada masa inkubasi telah
terbentuk 1 pasang somit lateral notochord. Somit berikutnya akan terbentuk
posterior dari yang pertama setiap jam. Sedangkan lipatan kepala akan diikuti
oleh pembentukan usus depan. Pada 35 jam inkubasi akan terbentuk jantung, yaitu
dari mesoderm splandoris pada kaki, porta usus depan. Sedangkan pada mesoderm
splunchis lainnya akan terbentuk pulau-pulau darah.
d. Masa pengeraman 33 jam
Pada masa pengeraman ini,
jantung sudah mulai membelok kea rah kanan dan sudah terbentuk satu pasang
aorta dan vena vetilena. Sistem-sistem saraf juga sudah mulai terdifferensiasi
dan lateral prosensotalon terlhat penebalan yang disebut vesikula
optic.Sedangkan bagian posterior bumbung neural masih berupa keeping yang
disebut sinus rhoboidalis. Porta usus depan sudah lebih ke posterior.
e. Masa pengeraman 45-50 jam
Perubahan yang sangat jelas
ditemukan adalah terjadinya thorax
f. Masa pengeraman 48 jam
Wilayah otak terbagi menjadi
telensefalon, diensefalon, mesendefalon, metensefalon, dan mielensefalon.
Vesikula optic invaginasi membentuk cawan ptik yang berdinding rangkap. Placoda
telinga berinvaginasi membentuk vesikula telinga (vesikula otik). Vena vitelin
bergabung menjadi vena omvalo mesenteriko yang lebih besar. Jantung berputar
seperti huruf S dan sudah terbagi menjadi atrium, ventrikel, sinus venosus, dan
trunchus arterosus.
g. Masa pengeraman 72 jam
Pada embrio ayam umur 72
jam, bakal hidung tebentuk berupa lekuk hidung yaitu hasil invaginasi placoda
hidung. Tunas sayap terbentuk berupa tonjolan dari permukaan tubuh lateral
dekat porta usus depan. (Yatim, W. 1990 : 115)
Ayam merupakan contoh hewan
ovipar yang mudah kita dapatkan. Pembuahan terjadi di dalam tubuh betina dan
telur dikeuarkan dari tubuh sudah terbungkus oleh cangkang yang sangat kuat
untuk melindungi embrio yang ada di dalamnya. Setelah telur dibuahai sehingga
menjelang menetas terbyata menunjukkan perubahan-perubahan berat embrio dan
bentuk tubuh. (Sarjono. 1991 : 123)
Aves juga memahami tingkat
pertumbuhan, perbanyakan, blastulasi, gastrulasi, dan tubulasi (pembentukan
pipa-pipa), differensisasi, dan kelahiran. Pada aves, inti yang diselimuti
dengan sedikit sitoplasma terletak di dorsal. Yolk yang mengisi bagian terbesar
embrio ini terjadi pada saat blastulasi. Pada saat gastrulasi, embrio dilapisi
oleh 3 lapisan bening (germ layer) masing-masing : ectoderm, mesoderm, dan
endoderm. ( Harlita. 2005 : 30)
V. ALAT DAN
BAHAN
a. Alat
Alat
|
Jumlah
|
Pensil
|
1 buah
|
Penghapus
|
Secukupnya
|
Kertas
|
Secukupnya
|
Mikroskop
|
1 buah
|
b. Bahan
Bahan
|
Jumlah
|
Embrio ayam strio primitive
|
1 buah
|
Embrio
ayam 3 somit
|
1 buah
|
Embrio
ayam 5 somit
|
1 buah
|
Embrio ayam 11 somit
|
1 buah
|
Embrio
ayam 30 ayam
|
1 buah
|
Embrio
ayam 48 jam
|
1 buah
|
Embrio
ayam 72 somit
|
1 buah
|
VI. CARA KERJA
1. Mempersiapkan
semua alat dan bahan yang diperlukan
dalam praktikum.
2. Menyiapkan mikroskop dan preparat embrio ayam.
3. Meletakkan preparat pada mikroskop dengan perbesaran
yang sesuai sehingga terlihat jelas.
4.
Menggambar obyek
yang terlihat, mengidentifikasi bagian-bagian, dan memberi keterangan pada
hasil pengamatan yang diperoleh dalam laporan sementara (data pengamatan).
5.
Mengulangi
langkah 2-4 pada preparat embrio ayam yang lain.
VII. HASIL PENGAMATAN DAN
ANALISIS PENGAMATAN
A.
Preparat embrio ayam strio primitiva
Gambar
|
Keterangan
|
|
|
Deskripsi
Pada dtrio primitive, akan
tumbuh somit-somit yang nantinya akan menjadi tulang belakang. Strio primitive
merupakan daerah lengkukan yang pinggirnya bertanggal pada daerah median
blastodiscus. Daerah ini terbentuk karena adanya pertumbuhan cepat. Embrio
nantinya akan berkembang anterior dari garis ini. Primitive streak mulai
terbentuk di daerah posterior. Lalu, sel-sel dalam primitive streak itu sendiri
memperbanyak diri, kemudian hamper separuh area pellucida yang terdiri dari
bakal prechorda notochord dan mesoderm berkonvergensi ke primitive streak lalu
berinvolusi antara hipotalamus dan epiblast
Terdapat dua area, yaitu :
a. Area pellucid (bagian tengah
di atas blastocoels)
b. Area Opara (bagian yang
di bawahnya terdapat yolk)
Terdapat epiblast (bagian
luar) yang akan berkembang menjadi embrio yang terdapat hipoblast (bagian
bawah) selaput ekstraembrional untuk melindungi dan member makanan bagi embrio.
Ciri
khas terbentuknya garis primitive (primitive streak), yaitu penebalan yang
mula-mula bagian tengah dari area pellucida terjadi karena migrasi sel-sel dari
bagian lateral dari epiblast posterior menuju tengah penyebaran menyempit garis primitive dari posterior ke anterior
sepanjang 60-70% area pellucida
sember anterior posterior embrio nantinya.
Terbentuknya lekuk primitive
fungsinya bibit blastoporus, yaitu tempat terjadinya involusi dari sel ke dalam
blastocoels.
B.
Preparat
embrio
ayam 3 somit
Gambar
|
Keterangan
|
|
|
Deskripsi
Somit
pertama terbentuk pada 21 jam setelah inkubasi. Setelah 21 jam inkubasi berbentuk
satu pasang somit dan lateral notochord lalu terbentuk somit-somit berikutnya.
Somit-somit posterior dan yang pertama terbentuk setiap jam. Sedangkan lipatan
kepala akan diikuti oleh terbentuknya usus depan. Somit yang terbentuk
berjumlah 3 pasang. Somit-somit tersebar
terletak pada lateral notochord. Sistem saraf terbentuk melalui lekuk neural. Pada
jam ke 35 akan terbentuk jantung nodus hensen telah berkembang system syaraf
yang masih berupa lekukan neural anterior dari lipatan kepala terlihat daerah
bening dimana tidak ada penyebaran sel bakal mesoderm. Daerah inilah yang
dengan proamnion liatan kepala akan diikuti pembentukan usus depan.
C.
Preparat
embrio
ayam 5 somit
Gambar
|
Keterangan
|
|
|
Dekripsi
Terdapat
5 buah somit pada setiap sisi kanan dan kiri. Embrio dengan 5 somit terbentuk
pada 25 jam inkubasi. Terbentuk jantung, yaitu dari mesoderm spanchis pada
porta usus depan. Mesoderm spanchis lainnya akan terbentuk pulau-pulau darah.
Somit-somit nantinya akan berkembang menjadi otot-otot penting di dalam tubuh. Pada
jantan, porta usus 5 buah somit dengan penebalan yang disebut vesicular optic.
Darah dan pembuluh darah yang tumbuh dari pulau-pulau darah telah mengalami
pertumbuhan (area opaco verculosa). Sedangkan yang berasal dari mesoderm
berdifferensiasi.
D.
Preparat
embrio
ayam 11 somit
Gambar
|
Keterangan
|
|
|
Deskripsi
Merupakan
masa pengeraman ayam selama 33 jam. Pada fase ini telah terbentuk 11 pasang
somit. Telah ada perubahan yang disebut vesicula optica. Bagian posterior
dinding neural masih berupa keping jantung sudah membelok ke kanan yang sudah
terbentuk satu pasang aorta dan vena viteline. Vesicula optica sebagai bakal
mata. Somit sudah terbentuk memanjang pada samping chorda dorsalis. Pada kepala
bakal otak terbentuk mesencephalon dan prosenchepalon strio primitive masih
terlihat saluran syaraf masih berupa canal-canal. Sistem syaraf sudah mulai
berdifferensiasi dan lateral proenchepalon menunjukkan penebalan yang disebut
vesicular optica. Sedangkan bagian posterior bumbung neural masih berupa
keeping yang disebut chordalis. Porta usus bagian depan sudah lebih ke posterior.
E.
Preparat
embrio
ayam 30 jam
Gambar
|
Keterangan
|
|
|
|
|
Deskripsi
Terbentuk
somit dan somit-somit berikutnya akan terbentuk posterior dan yang pertama
dalam setiap jam. Porta usus depan sudah
lebih ke posterior. Terjadi proses pembentukan jantung yang membelok ke kanan
di daerah ventral anterior intestinal portal. Bagian jantung terdiri dari :
a.
Ectocardium c. Endocardium
b.
Mesocardium d. Myocardium
Pada
daerah ini, coelom disebut daerah pericardium yang merupakan lapisan pembungkus
jantung. Sistem syaraf sudah terlihat mulai berdifferensiasi dari lateral
procenchepalon terlihat penebalan yang disebut vesicular optica. Posterior
bumbunf neural masih berupa shikus rhoboideus. Pembentukan jantung dimulai dari
pelipatan median sepanjang kapiler subintestinal di ventral foregul yang
diikuti splanchis mesoderm membentuk lapisan epymiocardium di rentang gembungan
yang ikut merapat ke dalam.
F.
Preparat
embrio
ayam 48 jam
Gambar
|
Keterangan
|
|
|
|
|
Deskripsi
Pada
embrio sudah terdapat tunas ekor, terdapat perubahan yang sangat cepat, yaitu
terbentuknya torsi. Pada somit 1 terbentuk pharynx archus duschu chorda
dorsalis dan selaput embrio. Chorda dorsalis dan foregut ada pada somit ke 2.
Perkembangan somit 3 ditemukan anterior intestinalis portae sudah terbentuk
lipatan ekor dan 4 archus brachialis. Otak sudah mulai terbentuk pada daerah
bawah mata. Terdapat tonjolan di sekitar daerah mata yang disebut vesicular
optica. Jadi, spinal coral telah menempati daerah dorsal. Somit-somit telah
berkembang lebih banyak dan hamper sempurna. Tonjolan tunas ekor berada di atas
yolk. Yolk disebut juga dengan jaringan ekstraembrional telah terbentuk celah
yang disebut rubc phallic spare.
G.
Preparat
embrio
ayam 72 jam
Gambar
|
Keterangan
|
|
|
|
|
Deskripsi
Terdapat
hemisphere otak. Sudah terdapat bakal jantung, bakal telinga, dan mata.
Terdapat tunas ekor dan tunas kaki. Terdapat proenchepalon dan mesenchepalon.
Terdapat selaput ekstraembrional. Somit 1 dan 2 hampir sama, hanya saja bedanya
pada mesenchepalon agak bergeser untuk menjadi farinx, linear, ventrikal,
dienchepalon, dan lien terbentuk pada seri 3. Padas omit 4 didapati amphalu
mesentrico artery. Notochord telah berkembang menjadi tulang belakang
(vertebra), perut, celum, dan ekor berbentuk pada seri ke 5. Terjadi parsi di
daerah posterior terjadi invaginasi (proectoderm) yang akan bertemu dengan
bumbung endoderm menjadi dubur. Bakal jantung telah hampir sempurna.
VIII. KESIMPULAN
1. Pada ayam pembelahan terjadi sebelum telur
dikeluarkan oleh induk fertilisasi pada ayam termasuk fertilisasi internal.
2. Ayam merupakan hewan ovipar yang mengeluarkan telur
yang terbungkus oleh cangkang yang kuat untuk melindungi embrio.
3. Tahap-tahap perkembangan embrio ayam :
a. Embrio
ayam strio primitive
Terdapat
garis primitive yang dikelilingi oleh lipatan primitive. Primitiva streak
terbagi menjadi beberapa bagian : Primitiva grove, Primitiva fold, dan Primitiva
knot.
b. Embrio ayam 3 somit
Terbentuk somit yang berjumlah lateral pada lateral notochord. Somit
pertama terbentuk pada 21 jam inkubasi.
c. Embrio
ayam 5 somit
Terbentuk 5
pasang somit pada bagian sisi notochord. Terjadi penebalan yang disebut
vesicular optica. Terjadi setelah pengeraman
32 jam.
d. Embrio
ayam 11 somit
Terjadi 11 pasang somit. Terjadi setelah
pengeraman ayam 33 jam. Pada kepala bakal otak terbentuk mesenchepalon dan
proenchepalon.
e. Embrio
ayam 30 somit
Terbentuk jantung
dan terbagi menjadi 3 bagian : mesocardialis, endocardialis, dan entocardialis.Posterior
bumbung neural masih berupa keeping yang disebut sinus chemboideus.
f. Embrio
ayam 48 jam
Sudah terbentuk tunas ekor. Sudah terbentuk
lipatan ekor dan 4 archus branchialis. Ada perubahan yang sangat jelas, yaitu
terjadinya torsi.
g. Embrio
ayam 72 jam
Terdapat bakal jantung, bakal telinga, mata,
dan hemisphere otak. Terdapat selaput ekstraembrional.
IX. DAFTAR PUSTAKA
V Lualbandov. 1990. Fisiologi Pada Reproduksi Mamalia dan Unggas. Jakarta : PT. EEC
Harlita. 2010. Modul
Praktikum Embriologi Hewan. Surakarta :UNS Press
Jaquera,
L.C. 1980. Histologi Dasar. Jakarta: EGC
Sarjono. 1991. Penuntun Praktikum Perkembangan Hewan. Bandung
:
P. MIPA
Sudarwati. 1993.
Perkembangan Hewan. Bandung : ITB
Press
Yatim, Wildan. 1984. Reproduksi dan Embriologi.
Bandung : Tarsito
X. LAMPIRAN
1 lembar fotokopi laporan sementara”Perkembangan
Embrio Ayam”
1 lembar jawaban pertanyaan
Post a Comment for " Laporan Praktikum Perkembangan Embrio Ayam"