Jahe : Tanaman Kaya Manfaat di Dapur Rumah Kita
Jahe merupakan tanaman obat berupa
tumbuhan rumpun berbatang semu. Jahe berasal dari Asia Pasifik yang tersebar
dari India sampai Cina. Oleh karena itu kedua bangsa ini disebut-sebut sebagai
bangsa yang pertama kali memanfaatkan jahe terutama sebagai bahan minuman,
bumbu masak dan obat-obatan tradisional. Jahe termasuk dalam suku temu-temuan
(Zingiberaceae), se-famili dengan temu-temuan lainnya seperti temu lawak
(Cucuma xanthorrizha), temu hitam (Curcuma aeruginosa), kunyit (Curcuma
domestica), kencur (Kaempferia galanga), lengkuas (Languas galanga) dan
lain-lain. Nama daerah jahe antara lain halia (Aceh), beeuing (Gayo), bahing
(Batak Karo), sipodeh (Minangkabau), jahi (Lampung), jahe (Sunda), jae (Jawa
dan Bali), jhai (Madura), melito (Gorontalo). (Anonimous. 1989. Vademekum Bahan Obat Alam. Departemen Kesehatan
Republik Indonesia. Jakarta. 411)
B.
Klasifikasi
Divisi
: Spermatophyta
Sub-divisi
: Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae
Genus : Zingiber
Species
: Zingiber officinale
C.
Ciri-ciri
umum jahe
Merupakan
tanaman herba semusim , tegak dan tinggi 40-50 cm. Batang semu, beralur,
membentuk rimpang, dan berwarna hijau. Daun tunggal, berbentuk lanset, tepi
rata, ujung runcing, pangkal tumpul, dan berwarna hijua tua. Bunga majemuk,
berbentuk bulir, sempit, ujung runcing, panjang 3,5-5 cm, lebar 1,5-2 cm,
mahkota berbentuk corong dengan panjang 2-2,5 cm, dan berwarna ungu. Buah
kotak, berbentuk bulat panjang, dan berwarna cokelat. Biji berbentuk bulat dan
berwarna hitam.
D.
Kandungan kimia jahe
Jahe
mengandung minyak atsiri sekitar 1-3 persen. Komponen utama minyak atsiri jahe
yang menyebabkan bau harum adalah zingiberen dan zingiberol. Kandungan
oleoresin jahe menyebabkan rasa pahit. Oleoresin jahe banyak mengandung
komponen pembentuk rasa pedas yang tidak menguap. Komponen dalam oleoresin jahe
terdiri atas gingerol dan zingiberen, shagaol, minyak atsiri dan resin. Pemberi
rasa pedas dalam jahe yang utama adalah zingerol.
E.
Khasiat jahe
Sejak
dulu Jahe dipergunakan sebagai obat, atau bumbu dapur dan aneka keperluan
lainnya. Jahe dapat merangsang kelenjar pencernaan, baik untuk membangkitkan
nafsu makan dan pencernaan. Jahe yang digunakan sebagai bumbu masak terutama
berkhasiat untuk menambah nafsu makan, memperkuat lambung, dan memperbaiki
pencernaan. Hal ini dimungkinkan karena terangsangnya selaput lendir perut
besar dan usus oleh minyak asiri yang dikeluarkan rimpang jahe.
Minyak
jahe berisi gingerol yang berbau harum khas jahe, berkhasiat mencegah dan
mengobati mual dan muntah, misalnya karena mabuk kendaraan atau pada wanita
yang hamil muda. Juga rasanya yang tajam merangsang nafsu makan, memperkuat
otot usus, membantu mengeluarkan gas usus serta membantu fungsi jantung. Dalam
pengobatan tradisional Asia, jahe dipakai untuk mengobati selesma, batuk, diare
dan penyakit radang sendi tulang seperti artritis. Jahe juga dipakai untuk
meningkatkan pembersihan tubuh melalui keringat.
Penelitian modern telah membuktikan secara
ilmiah berbagai manfaat jahe, antara lain :
a. Menurunkan tekanan darah (hipertensi). Hal ini karena jahe merangsang pelepasan
hormon adrenalin dan memperlebar pembuluh darah, akibatnya darah mengalir lebih
cepat dan lancar dan memperingan kerja jantung memompa darah.
b. Membantu pencernaan, karena jahe mengandung enzim pencernaan yaitu
protease dan lipase, yang masing-masing mencerna protein dan lemak.
c.
Mencegah tersumbatnya pembuluh
darah.
Gingerol pada
jahe bersifat antikoagulan, yaitu mencegah penggumpalan darah. Jadi mencegah
tersumbatnya pembuluh darah, penyebab utama stroke, dan serangan jantung.
d. Mencegah mual, karena jahe mampu memblok serotonin,
yaitu senyawa kimia yang dapat menyebabkan perut berkontraksi, sehingga timbul
rasa mual. Termasuk mual akibat mabuk perjalanan.
e.
Membuat lambung menjadi nyaman, meringankan kram perut dan membantu
mengeluarkan angin.
f.
Menetralkan radikal bebas. Jahe juga mengandung antioksidan yang
membantu menetralkan efek merusak yang disebabkan oleh radikal bebas di dalam
tubuh.
Jahe sebagai Obat Praktis
a. Pereda rasa sakit
yang alami dan dapat meredakan nyeri rematik, sakit kepala, dan migren. Caranya, minum wedang jahe 3 kali sehari. Bisa
juga minum wedang ronde, mengulum permen jahe, atau menambahkan jahe saat pada
soto, semur, atau rendang.
b. Daun jahe juga berkhasiat, sebagai obat kompres
pada sakit kepala dan dapat
dipercikan ke wajah orang yang sedang menggigil.
Caranya dengan ditumbuk dan diberi sedikit air dapat dipergunakan sebagai obat
kompres pada sakit kepala dan dapat dipercikan ke wajah orang yang sedang
menggigil.
c. Memperkuat pencernaan
makanan dan mengusir gas di dalamnya, mengobati hati yang membengkak, batuk dan
demam. Caranya dengan menumbuk
rimpang lalu direbus dalam air mendidih selama lebih kurang ½ jam, kemudian
diminum airnya.
d. Mengobati rematik. Siapkan 1 atau 2 rimpang jahe. Panaskan
rimpang tersebut di atas api atau bara dan kemudian ditumbuk. Tempel tumbukan
jahe pada bagian tubuh yang sakit rematik. Cara lain adalah dengam menumbuk
bersama cengkeh, dan ditempelkan pada bagian tubuh yang rematik.
e. Mengobati luka karena
lecet, ditikam benda tajam, terkena duri, jatuh, serta gigitan ular. Caranya rimpang jahe merah ditumbuk dan
ditambahkan sedikit garam. Letakkan pada bagian tubuh yang terluka.
f. Mengobati gatal
karena sengatan serangga. Caranya dengan menumbuk rimpang lalu digunakan sebagai obat gosok.
g. Mengobati luka bekas
gigitan ular beracun.
Caranya dengan menumbuk rimpang dan diberi sedikit garam, kemudian ditempelkan
pada luka bekas gigitan ular beracun (hanya sebagai pertolongan pertama sebelum
penderita dibawa ke dokter).
(Koswara, S. Jahe dan Hasil Olahannya,
Pustaka Sinar Harapan, Jakarta, 1995)
Post a Comment for "Jahe : Tanaman Kaya Manfaat di Dapur Rumah Kita"