Contoh Laporan Resmi Praktikum Hortikultura

Berikut Kami sajikan contoh Laporan Praktikum Hortikultura yang dapat di download 

Download Contoh Laporan Praktikum Hortikultura

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM HORTIKULTURA




I.                   JUDUL    : Inventarisasi Tanaman Bunga Dan Buah di Kampus Universitas Negeri Surakarta Surakarta

II.                TUJUAN

Untuk menginventarisasi jenis-jenis tumbuhan bunga dan buah yang melimpah di area kampus Universitas Sebelas Maret Surakarta wilayah Kentingan.


III.             DASAR TEORI

Tumbuhan mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan didunia ini. Energi matahari yang diserapnya digunakan untuk mengolah dan menghasilkan zat karbohidrat (C6H12O6) dan oksigen (O2). Dengan demikin secara langsung atau tidak langsung memberikan kehidupan kepada jutaan umat manusia  dan makhluk hidup lainnya di muka bumi. Oksigen yang dihasilkan dari proses fotosintesis memungkinkan makhluk hidup mendapatkan udara yang bersih untuk bernafas dan masih banyak lagi kegunaan tumbuhan lainnya (Balai Taman Nasional Baluran, 2006: 4)
Inventarisasi penyebaran varietas unggul pada tingkat pertanaman (petani)  selama ini dilakukan guna  mengetahui perkembangan varietas di setiap provinsi dan kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Dengan upaya ini dapat diperoleh data tentang lokasi varietas unggul, luas pertanamannya, dsb. Data  tersebut digunakan sebagai bahan analisa untuk mengetahui  perkembangan  satu jenis  varietas unggul yang telah dilepas,  apa saja kelebihan dan  kekurangannya. Ini tentu saja sangat bermanfaat untuk perencanaan penyediaan benih di masa berikutnya.
Di samping itu,  data luas penyebaran bermanfaat untuk mengetahui dominasi  penyebaran suatu varietas dan sebagai dasar untuk pergantian varietas. Varietas  yang produktivitasnya rendah dan tidak bisa ditingkatkan lagi akan diganti dengan varietas unggul baru yang potensi produksinya lebih tinggi dengan tetap mempertimbangkan selera petani serta kesesuaian agroklimatnya (http://jsc.jogjaprov.go.id).
Flora tumbuh – tumbuhan adalah salah satu sumberdaya hayati yang menjadi penunjang dan penyangga kehidupan manusia dan makhluk lain. Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki keanekaragaman hayati yang sangat tinggi. Sekitar 10% jenis tumbuh – tumbuhan berbunga yang terdapat di Indonesia (Esti Munawaroh, 2001: 1 -2 )
Rhee dan Schoemaker (1992) melaporkan, bahwa kebutuhan pasar dalam negeri Indonesia untuk bunga potong cukup tinggi, termasuk untuk konsumsi hotel belum terpenuhi. Selanjutnya dinyatakan bahwa permintaan bunga di Indonesia khususnya Jakarta mengalami kenaikan sekitar 10% setiap tahunnya. Proyeksi kebutuhan bunga potong di Jakarta pada tahun 1999 menurut JPRS (dalam Abidin dan Harahap, 1991) meliputi 58.992.100 tangkai yang terdiri dari mawar 14.003.700 tangkai, krisan 12.220.800 tangkai, sedap malam 10.675.700 tangkai, gladiol 11.382.500 tangkai, anthurium 1.065.200 tangkai, Dahlia 4.306.300 tangkai dan bunga lainnya 5.337.900 tangkai (Rhee, E. Van and Schoemaker, 1992).
Untuk mendapatkan manfaat sebesar-besarnya dari keanekaragaman hayati secara berkelanjutan, manusia harus terus mempelajari keanekaragaman hayati. Manfaat yang diperoleh dalam mempelajari keanekaragaman hayati, antara lain:
1.    Mengetahui manfaat setiap jenis organisme;
2.    Mengetahui adanya saling ketergantungan di antara organisme satu dengan lainnya;
3.    Memahami ciri-ciri dan sifat setiap organisme;
4.    Memahami adanya hubungan kekerabatan antar organisme;
5.    Memahami manfaat keanekaragaman hayati dalam mendukung kelangsungan hidup manusia.

Nilai biologi

Kebutuhan pangan, sandang, obat-obatan, bahan bangunan, dan oksigen hampir 100 % berkat jasa keanekaragaman hayati. Seluruh penduduk dunia, kebutuhan makanannya bergantung kepada tumbuhan dan hewan yang langsung diambil dari alam. Di Asia dan Amerika Latin, menggunakan semua bagian dari pohon palem, seperti memakan buahnya, menggunakan batang dan daunnya untuk bahan bangunan, alat penyapu lantai, bahan bakar, memeras minyaknya untuk memasak, obat-obatan, serta untuk penerangan. 
Para ilmuwan dunia percaya bahwa sekitar 80.000 spesies tumbuhan dapat dimakan. Namun, hanya sekitar 30 spesies saja yang mampu menyediakan 90 % kebutuhan gizi manusia. Sebenarnya alam masih menyimpan banyak keanekaragaman hayati yang belum tersentuh atau tergali oleh tangan manusia, bahkan kemungkinan besar masih banyak spesies-spesies yang sebenarnya jauh lebih berpotensi untuk menghasilkan bahan kebutuhan manusia namun belum diketahui.
Banyak industri yang memerlukan bahan baku dari keanekaragaman hayati hewan dan tumbuhan. Industri benang memerlukan beberapa jenis tumbuhan dan hewan. Tumbuhan ada yang diambil batangnya, umbi, buah, bunga, daun, daging, susu, telur, dan lain-lain. Industri kertas memerlukan jutaan ton batang tumbuhan, begitu pula industri obat-obatan dan kosmetik memerlukan berbagai jenis hewan dan tumbuhan yang memiliki khasiat tertentu.

Nilai pendidikan

Di dalam tubuh makhluk hidup tersimpan sumber gen yang secara alami telah sesuai dengan alamnya. Oleh sebab itu, lestarinya keanekaragaman hayati merupakan syarat mutlak untuk tetap menjaga tersedianya plasma nuftah atau sumber gen. Ini berarti memberi peluang untuk mengembangkan penelitian demi pemulihan keanekaragaman hayati yang belakangan ini cenderung mengalami penyusutan.

Nilai estetika dan budaya

Keanekaragaman hayati juga memberikan pemandangan alam yang indah. Tidak mengherankan apabila para wisatawan mancanegara senang berkunjung ke kawasan hutan alam, sungai, arung jeram, dan laut yang masih alami. Tidak sedikit keanekaragaman hewan mempunyai bentuk fisik yang bagus atau perilaku yang lucu, menjadi incaran koleksi manusia. Hewan-hewan yang memiliki sifat tersebut dapat mendatangkan hiburan bagi manusia.

Nilai ekologi

Keberadaan keanekaragaman hayati pada suatu daerah sangat berperan besar untuk menjaga proses ekosistem, seperti daur zat, dan aliran energi. Di samping itu, keberadaan keanekaragaman hayati, khususnya keanekaragaman tumbuhan, mempunyai peran besar dalam menjaga tanah dari erosi dan terjaganya proses fotosintesis. Dalam skala luas, keanekaragaman tumbuhan menjaga daerah aliran sungai serta stabilitas iklim.

Nilai religius

Keanekaragaman hayati juga memiliki fungsi untuk mengingatkan kita akan kebesaran Tuhan yang telah menciptakan alam raya ini dengan keindahan yang tiada tara.

IV.             ALAT DAN BAHAN

a.      Alat

1.      Kamera
2.      Alat tulis
3.      Kertas
4.      Buku Flora

b.      Bahan

1.      Tanaman Buah-buahan
2.      Tanaman Bunga-bungaan

V.                CARA KERJA

1.      Mencari lokasi inventarisasi tanaman di wilayah kampus UNS
2.      Mendatangi lokasi inventarisasi tanaman di wilayah kampus UNS
3.      Mengamati jenis tanaman bunga dan buah di lokasi
4.      Mendata nama species dan jumlah tanaman yang ada
5.      Mengambil gambar species tanaman yang ada dilokasi
6.      Menginventarisasi semua species tanaman yang didapatkan


VI.             DATA PENGAMATAN

I. Buah
No.
Nama Spesies
Kelompok
Jumlah
1
2
3
4
5
6
7
8
9
1.
Pepaya
58
1
0
1
2
21
13
2
13
111
2.
Cabai
5
0
19
0
1
0
1
0
0
26
3.
Markisa
1
1
0
0
1
0
0
0
0
3
4.
Srikaya
8
1
0
0
0
0
0
0
1
10
5.
Jambu Biji
11
0
0
0
0
0
4
2
2
19
6.
Jeruk
8
0
0
0
0
0
0
0
1
9
7.
Mangga
7
2
4
12
7
0
10
5
25
72
8.
Kelengkeng
2
0
1
12
0
0
2
0
12
29
9.
Salak
9
0
1
0
1
0
0
0
2
13
10.
Talok
17
0
9
0
15
5
3
0
9
58
11.
Rambutan
1
0
1
17
0
0
2
0
1
22
12.
Nangka
1
0
1
0
0
0
5
7
5
19
13.
Belimbing
3
0
0
2
1
0
3
0
3
12
14.
Belimbing Wuluh
1
0
0
0
0
0
0
0
2
3
15.
Sawo Kecik
3
4
0
10
0
0
8
4
0
29
16.
Kedondong
1
0
2
0
0
0
0
0
0
3
17.
Jambu Air
1
2
1
11
0
0
5
7
1
28
18.
Semangka
1
0
0
0
0
0
0
0
0
1
19.
Takokak
0
1
0
0
0
0
0
0
0
1
20.
Sirsak
0
2
0
1
0
0
1
0
0
4
21.
Mengkudu
0
2
1
0
0
0
0
0
0
3
22.
Jeruk Nipis
0
0
0
0
1
0
3
0
0
4
23.
Sukun
0
0
0
1
4
1
3
0
2
11
24.
Sawo Manila
0
0
4
7
0
3
0
0
9
23
25.
Asem Jawa
0
0
0
1
0
1
2
0
1
5
26.
Matoa
0
0
4
0
2
0
11
0
0
17
27.
Duwet
0
0
0
0
0
0
2
0
0
2
28.
Jambu Darsono
0
0
0
0
0
0
1
0
0
1
29.
Kepel
0
0
0
0
0
0
2
0
0
2
30.
Asem Londo
0
0
0
0
0
0
1
0
0
1
31.
Pisang
0
0
0
0
0
0
5
10
46
61
32.
Alpukat
0
0
0
0
0
0
2
0
0
2
33.
Kelapa
0
0
0
0
0
0
0
1
3
4
34.
Buah Naga
0
0
0
0
0
0
0
0
6
6
35.
Melinjo
0
0
0
0
0
0
0
0
16
16
36.
Sawo Emas
0
0
0
2
0
0
0
0
0
2
37.
Sawo Ijo
0
0
0
1
0
0
0
0
0
1
38.
Durian
0
0
2
1
0
0
0
0
0
3
39.
Duku
0
0
0
1
0
0
0
0
0
1
40.
Camelia japonica
0
0
2
0
0
0
0
0
0
2
41.
Ketapang
0
0
3
0
0
0
0
0
0
3

2.     Bunga
No.
Nama Spesies
Kelompok
jumlah
1
2
3
4
5
6
7
8
9
1.
Euphorbia
11
0
0
10
4
0
39
0
0
64
2.
Talas-talasan
2
0
0
0
0
0
0
0
0
2
3.
Jengger Ayam
18
0
0
0
0
1
0
0
50
69
4.
Tapak Dara
5
0
0
2
0
0
1
0
0
8
5.
Anggrek Tanah
43
78
21
37
19
0
182
0
37
417
6.
Bunga Soka
2
19
4
4
7
12
4
0
0
52
7.
Kamboja
37
5
6
12
1
3
43
1
4
112
8.
Gelombang Cinta
4
0
0
8
0
0
0
0
0
12
9.
Bunga Kupu-kupu
7
0
2
0
4
0
3
3
0
19
10.
Erythrina indica
7
0
1
0
0
0
0
0
0
8
11.
Kanthil
3
0
0
0
0
0
1
0
0
4
12.
Bougenvil
34
4
12
9
6
0
4
5
2
76
13.
Lili
20
0
0
37
0
0
0
30
0
87
14.
Andong
0
1
0
0
0
0
0
0
30
31
15.
Sinyo Nakal
0
74
0
0
0
0
0
0
0
74
16.
Flamboyan
0
24
0
0
0
0
0
0
0
24
17.
Bunga Merak
0
10
0
0
3
0
0
0
0
13
18.
Lidah Mertua
0
319
0
24
0
38
0
30
0
411
19.
Johar
0
4
0
0
0
0
0
0
0
4
20.
Rhoeo discolor
0
27
0
51
0
0
0
20
40
138
21.
Euphorbia mili
0
1
0
0
0
0
0
0
0
1
22.
Pisang hias
0
3
0
0
0
0
0
0
0
3
23.
Melati
0
14
0
11
0
0
0
0
0
25
24.
Bayam Merah
0
21
0
0
0
0
0
0
0
21
25.
Kaca Piring
0
1
0
0
0
0
6
0
0
7
26.
Puring
0
6
0
6
6
0
0
0
25
43
27.
Anggrek
0
0
0
0
0
1
2
0
1
4
28.
Lantana camara
0
0
0
0
0
9
0
0
0
9
29.
Lidah Buaya
0
0
0
0
0
7
0
0
0
7
30.
Heliocoris oflata
0
0
0
0
0
0
187
0
0
187
31.
Ganyong-ganyongan
0
0
0
0
0
0
20
0
0
20
32.
Kembang Kertas
0
0
0
0
0
0
70
0
0
70
33.
Brambang-brambangan
0
0
0
0
0
0
76
0
0
76
34.
Tentir-tentiran
0
0
0
0
0
0
1
0
0
1
35.
Justicia gandarosa
0
0
0
0
0
0
0
7
0
7
36.
Althenatera sesilis
0
0
0
0
0
0
0
30
0
30
37.
Kemuning
0
0
0
0
0
0
0
0
25
25
38.
Rosela
0
0
0
0
0
0
0
0
70
70
39.
Nusa Indah
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
40.
Teh-tehan
0
0
0
0
0
0
0
0
50
50
41.
Pohon Zig-zag
0
0
0
0
0
0
0
0
45
45
42.
Jemani
0
0
0
8
0
0
0
0
0
8
43.
Plethokan
0
0
0
69
0
0
0
0
0
69


VII.          ANALISA DATA
Inventarisasi adalah kegiatan pengumpulan dan penyusunan data dan fakta mengenai sumber daya untuk perencanan pengelolaan sumber daya tersebut. Tujuan dari praktikum inventarisasi adalah untuk menginventarisasi jenis-jenis tumbuhan bunga dan buah di area kampus UNS, dimana inventarisasi ini bertujuan untuk mendapatkan data yang akan diolah menjadi informasi yang dipergunakan sebagai bahan perencanaan dan perumusan kebijaksanaan strategik jangka panjang, jangka menengah dan operasional jangka pendek sesuai dengan tingkatan dan Kerjalaman inventarisasi yang dilaksanakan. Selain itu inventarisasi digunakan juga untuk mengetahui keanekaragaman tanaman bunga dan buah di lingkungan kampus UNS kentingan.
Metode yang digunakan adalah metode jelajah di  kampus UNS kentingandengan survey langsung ke lapangan. Area yang digunakan adalah sembilan fakultas yang ada di UNS kentingan, yaitu Fakultas KIP, Kedokteran, MIPA, Pertanian, Teknik, ISIP, Ekonomi, SSR, dan Hukum. Pada praktikum ini kelompok 7 menginventarisasi wilayah fakultas MIPA.
Hasil pengamatan di 9 fakultas Universitas Sebelas Maret  diketahui bahwa 5 jenis tanaman buah yang melimpah adalah pepaya (Carica papaya) dengan jumlah 111 tanaman, mangga (Mangifera indica) 72 tanaman, pisang (Musa paradisiaca) 61 tanaman, Kersen (talok/ Muntingia calabura)  28 tanaman, dan kelengkeng (Dimocarpus longan) serta sawo kecik (Manilkara kauki) yang berjumlah 29 tanaman. Untuk spesies yang mempunyai jumlah paling sedikit, yaitu 1 tanaman adalah: semangka, takokak, jambu darsono, asem londo, sawo ijo, dan duku.



Berikut ini adalah grafik jumlah spesies tanaman buah di lingkungan UNS kentingan:
        
Dari data yang diperoleh tersebut dapat dilihat jika tanaman buah yang paling banyak adalah pepaya (Carica papaya) dengan jumlah 111 tanaman, mangga (Mangifera indica) 72 tanaman, pisang (Musa paradisiaca) 61 tanaman, Kersen (talok/ Muntingia calabura)  28 tanaman, dan kelengkeng (Dimocarpus longan) serta sawo kecik (Manilkara kauki) yang berjumlah 29 tanaman. Hal tersebut dapat terjadi karena tanaman tersebut,misalnya papaya,mangga dan pisang  merupakan tanaman yang dapat tumbuh di berbagai tempat. Tanaman papaya yang ada di dalam Kampus Universitas Sebelas Maret Surakarta daerah kentingan bisa jadi merupakan tanaman yang memang sengaja di tanam ataupun tanaman yang tumbuh sendiri dari biji yang tidak sengaja tumbuh di tempat yang cocok untuk pertumbuhan mereka.Untuk tanaman kersen,kelengkeng dan sawo kecik tanaman tersebut dapat tumbuh banyak karena memang sengaja di tanam,meskipun pohon/tanaman tersebut tidak dapat menghasilkan buah,terutama untuk kelengkeng dan sawo kecik. Hal tersebut dapat terjadi karena memang tanaman tersebut tidak diberi perlakuan khusus untuk dapat tumbuh dengan baik dan menghasilkan buah.
Sedangkan untuk jenis tanaman buah yang paling sedikit yang terdapat di kampus Universitas Sebelas Maret Surakarta di daerah Kenthingan adalah tanaman semangka, takokak, jambu darsono, asem londo, sawo ijo, dan duku yang hanya berjumlah satu buah. Jenis tanaman tersebut ditemukan paling sedikit karena memang tanaman tersebut tidak sengaja ditanam dan dibudidayakan dengan maksimal ,sehingga hanya 1 tumbuhan saja yang dapat ditemukan. Selain itu juga mungkin habitat tumbuh tanaman tersebut tidak sesuai dengan kondisi lingkungan kampus Universitas Sebelas Maret Surakarta daerah Kenthingan.
Hasil pengamatan di 9 fakultas Universitas Sebelas Maret  diketahui bahwa 5 jenis tanaman bunga yang melimpah adalah anggrek tanah 417 tanaman, lidah mertua 411 tanaman, Helocori oflata 187 tanaman, rhoe discolor 138 tanaman, dan kamboja 112 tanaman. Untuk spesies dengan jumlah tanaman yang paling sedikit, yaitu 1 tanaman adalah: Euphorbia mili, tentir – tentiran, nusa indah. Dan yang mempunyai jumlah 2 tanaman adalah: talas – talasan, 3 tanaman adalah pisang hias.
Berikut ini adalah grafik jumlah spesies tanaman bunga di lingkungan UNS kentingan:
Dari data yang diperoleh tersebut dapat dilihat jika 5 jenis tanaman bunga yang melimpah adalah anggrek tanah 417 tanaman, lidah mertua 411 tanaman, Helocori oflata 187 tanaman, rhoe discolor 138 tanaman, dan kamboja 112 tanaman. Hal tersebut dapat terjadi karena tanaman tersebut,misalnya rhoe discolor dan lidah mertua   merupakan tanaman yang dapat dengan mudah tumbuh di berbagai tempat.
Sedangkan untuk jenis tanaman bunga yang paling sedikit yang terdapat di kampus Universitas Sebelas Maret Surakarta di daerah Kenthingan 1 tanaman adalah: Euphorbia mili, tentir – tentiran, nusa indah. Dan yang mempunyai jumlah 2 tanaman adalah: talas – talasan, 3 tanaman adalah pisang hias.
 Jenis tanaman tersebut ditemukan paling sedikit karena memang tanaman tersebut tidak sengaja ditanam dan dibudidayakan dengan maksimal ,sehingga hanya seikit tumbuhan saja yang dapat ditemukan. Selain itu juga mungkin habitat tumbuh tanaman tersebut tidak sesuai dengan kondisi lingkungan kampus Universitas Sebelas Maret Surakarta daerah Kenthingan.
Dari kegiatan inventarisasi yang dilakukan di daerah Kampus Universitas Sebelas Maret Surakarta daerah Kenthingan dapat digunakan untuk mengetahui keanekaragaman tanaman buah dan bunga dilingkungan Universitas Sebelas Maret wilayah Kentingan.Sehingga dapat dilihat banyaknya tanaman buah dan bunga yang melimpah dan sesuai dengan habitat serta dapat diketahui jenis tanaman yang dapat dibudidayakan dengan baik di lingkungan kampus Universitas Sebelas Maret Surakarta daerah Kenthingan sehingga untuk kedepannya pengadaan dan pembudidayaan tanaman-tanaman tersebut dapat dimaksimalkan dengan lebih baik lagi.




VIII.       KESIMPULAN
1.      Inventarisasi adalah kegiatan pengumpulan dan penyusunan data dan fakta mengenai sumber daya untuk perencanan pengelolaan sumber daya tersebut.
2.      Hasil pengamatan di 9 fakultas Universitas Sebelas Maret  diketahui bahwa 6 jenis tanaman buah yang paling sedikit adalah:
a.       Semangka 1 tanaman
b.      Takokak 1 tanaman
c.       Jambu darsono 1 tanaman
d.      Asem londo 1 tanaman
e.       Sawo ijo 1 tanaman
f.       Duku 1 tanaman
3.      Hasil pengamatan di 9 fakultas Universitas Sebelas Maret  diketahui bahwa 5 jenis tanaman bunga yang paling sedikit adalah:
a.       anggrek tanah 417 tanaman
b.      lidah mertua 411 tanaman
c.       Helocori oflata 187 tanaman
d.      rhoe discolor 138 tanaman
e.       kamboja 112 tanaman
4.      Hasil pengamatan di 9 fakultas Universitas Sebelas Maret  diketahui bahwa 5 jenis tanaman buah yang melimpah adalah:
a.       pepaya (Carica papaya) dengan jumlah 111 tanaman
b.      mangga (Mangifera indica) dengan jumlah72 tanaman
c.       pisang (Musa paradisiaca) dengan jumlah  61 tanaman
d.      Kersen/ talok(Muntingia calabura) dengan jumlah 28 tanaman
e.       kelengkeng (Dimocarpus longan) serta sawo kecik (Manilkara kauki) yang berjumlah 29 tanaman.
5.      Hasil pengamatan di 9 fakultas Universitas Sebelas Maret  diketahui bahwa 5 jenis tanaman bunga yang melimpah adalah:
a.       anggrek tanah 417 tanaman
b.      lidah mertua 411 tanaman
c.       Helocoris oflata 187 tanaman
d.      Rhoediscolor 138 tanaman
e.       kamboja 112 tanaman
6.      Adanya perbedaan jumlah pohon yang ada di Kampus Universitas Sebelas Maret Surakarta daerah Kenthingan baik tanaman buah maupun bunga disebabkan karena habitat tumbuh tiap tanaman yang berbeda dan juga karena adanya kesengajaan penanaman dan pembudidayaan sehingga tanaman dapat tumbuh dengan baik dan dalam jumlah yang banyak.



IX.             DAFTAR PUSTAKA

Balai Taman Nasional Baluran. 2006. Inventarisasi Tanaman Obat. Jawatimur: Taman Nasional Baluran
Munawaroh, Esti. 2001. Eksplorasi dan Inventarisasi Tumbuhan Dalam Rangka Konservasi Keanekaragaman Jenis Tumbuhan. Bogor : Balai Pengembangan Kebun Raya LIPI
Rhee, E. Van and Schoemaker, 1992. The cut flower Jakarta region. Seminar Puslitbang Hortikultura 19 September 1992.
http://jsc.jogjaprov.go.id/informasi/berita/1060-workshop-inventarisasi-penyebaran-varietas-tanaman-pangan diakses pada 3 Mei 2012 jam 11:27


X.                LAMPIRAN

4 Lembar laporan sementara praktikum “Inventarisasi tanaman bunga dan buah”



Download contoh Laporan Praktikum Hortikultura klik di bawah ini


 (File Word)






Post a Comment for "Contoh Laporan Resmi Praktikum Hortikultura"