Manfaat Interferon

Manfaat Interferon


Interferon, terutama alfa dan beta memiliki peranan penting dalam pertahanan terhadap infeksi virus. Senyawa interferon adalah bagian dari sistem imun non-spesifik dan senyawa tersebut akan terinduksi pada tahap awal infeksi virus, sebelum sistem imun spesifik merespon infeksi tersebut. Pada saat rangsangan atau stimulus biologis terjadi, sel yang memproduksi interferon akan mengeluarkannya ke lingkungan sehingga interferon dapat berikatan dengan reseptor sel target dan menginduksi transkripsi dari 20-30 gen pada sel target. Hal ini menghasilkan keadaaan anti-virus pada sel target. Aktivasi protein interferon terkadang dapat menimbulkan kematian sel yang dapat mencegah infeksi lebih lanjut pada sel.

    a.         Sebagai Antivirus
Interferon merupakan sistem kekebalan tubuh kelompok sitokin yang diproduksi oleh tubuh bila mengetahui ada virus yang menempel pada permukaan sel sebelum virus tersebut masuk untuk menginfeksi. Antibodi dalam sirkulasi darah akan mencegah virus untuk menempel. Bila virus tersebut lolos dan menginfeksi, sel tubuh akan melepas interferon untuk meresponnya. Di samping itu, interferon mengaktifkan sel pembunuh alamiah (Natural Killer Cell) yang akan menghancurkan sel yang terinfeksi virus yang dapat dikenali dari perubahan pada permukaannya.

            b.    Pengobatan Hepatitis B dan C
Interferon sudah dikenal sejak tahun 1989, tetapi efektivitas pengobatannya masih rendah, yaitu sekitar 20% untuk hepatitis B dan 11-19% untuk hepatitis C. setelah dikembangkan menjadi bentuk terpegilasidari interferon 2a dan terpegilasi dari interferon 2b terjadi peningkatan efektivitas pengobatan menjadi 40-50%. Perbedaannya terletak pada kestabilan protein yang menjadi inti interferon. Dibandingkan yang konvensional, protein yang terpegilasi cenderung lebih stabil sehingga dapat aktif lebih lama membunuh virus. Saat ini obat Hepatitis C standar adalah kombinasi Interferon dengan Ribavirin. Kombinasi obat Hepatitis C ini memiliki kemampuan untuk menghasilkan respon yang tinggi melawan virus pada penderita Hepatitis C kronis.
Obat Hepatitis C bentuk terpegilasi dari interferon-α dibuat dengan menggabungkan suatu molekul besar yang larut air, yaitu Polietilenglikol (PEG) dengan molekul interferon-α. Penggabungan tersebut memperbesar ukuran interferon-α sehingga dapat bertahan dalam tubuh  lebih lama. Hal tersebut juga dapat melindungi molekul interferon agar tidak dirusak oleh enzim tubuh. Selain itu, obat ini juga memiliki waktu paruh yang lebih panjang sehingga tidak perlu sering-sering dikonsumsi. Interferon-α standar biasa disuntikkan tiga kali dalam seminggu, sedangkan interferon-α  bentuk terpegilasi cukup disuntikkan sekali dalam seminggu.
Obat Hepatitis C ini diberikan pada pasien sesuai dengan berat badan dengan dosis 1,5μg/ kg berat badan. Obat yang direkomendasikan untuk terapi Hepatitis B kronis adalah PEG Interferon α-2a dan PEG Interferon α-2b.

          c.   Pengobatan SARS
Menurut Prof. JindrichCinatl, kombinasi interferon dengan glycyrrhizin mendapatkan hasil yang maksimal dalam melawan virus SARS.

       d.    Pengobatan Penyakit  Lain
ü Interferon alfa-2a (Roferon-A) disetujui FDA untuk mengobati Leukemia , AIDS-terkait Sarkoma Kaposi, dan Leukemia Myelogenous kronis.
ü Interferon alfa-2b telah disetujui untuk pengobatan Sarkoma (tumor yang timbul dari jaringan ikat), hepatitis C kronik, dan  hepatitis B kronik.
ü Interferon beta-1b (Betaseron) dan interferon beta-1a (Avonex) disetujui untuk pengobatan multiple sclerosis (peradangan pada otak dan sumsum tulang belakang).
ü  Interferon-alfa n3 (Alferon-N) disetujui untuk pengobatan genital dan perianal kutil yang disebabkan oleh human papilloma virus (HPV).

ü Interferon gamma-1B (Actimmune) disetujui untuk pengobatan penyakit granulomatosa (pembentukan granuloma multiple) kronis dan malignant osteopetrosis (kepadatan tulang abnormal)

Post a Comment for "Manfaat Interferon"