Keterampilan
membaca merupakan salah satu keterampilan dalam berbahasa yang harus dikuasai siswa.
Menurut St. Y. Slamet (2007:67) “Membaca adalah laku penguraian tulisan, suatu
analisis bacaan. Dengan demikian membaca merupakan penangkapan dan pemahaman
ide, aktivitas pembaca yang diiringi curahan jiwa dalam menghayati naskah”.
Sedangkan menurut
H.G. Tarigan (dalam St. Y. Slamet 2007:66) menyatakan bahwa “membaca adalah suatu
proses yang dilakukan serta dipergunaan oleh pembaca untuk memperoleh pesan,
yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis”.
Untuk
dapat memacu perkembangan anak dalam membaca menurut perlu menciptakan kondisi
yang kondusif yaitu :
1)
Kemahiran
membaca diperoleh melalui interaksi sosial
tingkah laku emulatif (kompetitif).
2)
Anak menguasai
kemahiran membaca sebagai hasil pengalaman hidupnya.
3)
Anak akan
menguasai kemahiran membaca jika ia tahu tujuan membaca dan ini memerlukan
proses.
4)
Kegiatan
bermain/memainkan peran penting dalam penguasaan membaca.
Clay,
1996 (dalam Ahmad Rofi’uddin & Darmiyati Zuhdi, 2002 : 32).
Kemudian pengertian
puisi menurut Herman J. Waluyo (2002:1) “Puisi adalah
karya sastra dengan bahasa yang dipadatkan, dipersingkat, dan diberi irama dengan bunyi yang padu dan pemilihan kata-kata kias (imajinatif). Kata-kata betul terpilih agar memiliki kekuatan pengucapkan. Walaupun singkat atau padat, namun berkekuatan”.
karya sastra dengan bahasa yang dipadatkan, dipersingkat, dan diberi irama dengan bunyi yang padu dan pemilihan kata-kata kias (imajinatif). Kata-kata betul terpilih agar memiliki kekuatan pengucapkan. Walaupun singkat atau padat, namun berkekuatan”.
Sedangkan pengertian
puisi menurut Pradopo (1987:7) dalam (http://sobatbaru.blogspot.com/2010/03/pengertian-puisi.html)
“Puisi adalah pengekspresian pemikiran yang membangkitkan perasaan yang
merangsang imajinasi pancaindra dalam susunan yang berirama”.
Puisi juga
memiliki unsur-unsur pembentuknya. Berikut adalah unsur-unsur yang ada dalam
puisi menurut Pradopo (1987:12) dalam (http://sobatbaru.blogspot.com/2010/03/pengertian-puisi.html).
1) Tema
Unsur penting dalam puisi adalah tema atau makna
utuh, yaitu apa yang dimaksud dengan keseluruhan pusis adalah mengandung
keseluruhan makna yang bulat. Makna keseluruhan dalam puisi itu timbul sebagai
akibat pengungkapan diksi (imaji, kias, ligas, simbolik), bunyi disamping
bentuk penyajiannya. Tema dalam puisi merupakan sumber dari pengungkapan
gagasan pokok puisi.
2)
Rasa
Yang dimaksud dengan rasa dalam puisi adalah sikap
penyair dalam pokok persoalan yang terdapat dalam puisinya.
3)
Nada
Yang dimaksud dengan nada puisi adalah sikap penyair
terhadap pembaca atau penikmat karya ciptanya.
4)
Amanat
Penyair disamping mengemukakan pendapat, mencurahkan
perasaannya mungkin juga ingin menyampaikan sesuatu amanat kepada pembaca.
Amanat itu ada kalanya dikemukakan secara tersurat, tetapi ada juga yang
dikemukakan secara tersirat.
5)
Gaya Bahasa
Yang dimaksud gaya bahasa dalam puisi adalah gaya
bahasa yang intensif dan mampu memberi irama tersendiri dalam penulisan puisi,
yang bersifat konsentrasi dan intensifikasi.
6)
Bunyi dan Irama
Irama dalam puisi adalah gerakan biasa yang
sederhana, seperti yang terjadi pada ombak-ombak lautan atau hati insaniInilah
unsure-unsur puisi yang bias engantar imajinasi pembaca untuk melakukan
batasan-batasan tertentu dalam memaknai sebuah puisi.
Puisi
mengungkapkan perasaan penyair. Nada dan perasaan penyair akan dapat kita
tangkap kalu puisi itu dibaca keras dalam poetry
reading atau deklamasi. Membaca puisi dengan suara keras akan lebih
membantu kita menemukan perasaan penyair yang melatarbelakangi terciptanya
puisi tersebut. (Herman J. Waluyo, 2002:39).
Membaca puisi
merupakan salah satu cara untuk mengekspresikan sebuah puisi. Seseorang yang mengekspresikan
sebuah puisi Menurut Pradopo (1987:9) dalam (http://sobatbaru.blogspot.com/2010/03/pengertian-puisi.html)
ada beberapa kategori yang pertama adalah orang yang membaca puisi hanya
sekedar membaca yang disertai dengan gerak-gerak/mimik tetapi tidak mengetahui
apa yang bacanya. Yang kedua adalah tahu membaca dan tahu yang dibacanya. Yang
ketiga adalah pembaca memahami dan turut menikmati/merasakan cita rasa puisi. Yang
keempat mengekspresikan puisi dalam bentuk deklamasi.
Untuk bisa
membaca puisi dan menyelami maknanya, diperlukan keterlibatan lahir dan batin.
Artinya perasaan kita harus ikut terlibat; sedih, gembira, terharu, kagum, dan
sebagainya. (Herman J. Waluyo, 2002:42).
Kemudian ada
juga mengenai baca puisi menurut Pamela (2004 : 14) dalam (http://sobatbaru.blogspot.com/2010/03/pengertian-puisi.html)
berpendapat bahwa :
Analisa mengenai baca puisi, ada 6 kategori, yakni :
1)
Baca Biasa
Baca biasa dimaksudkan adalah membaca puisi tanpa
mempertimbangkan bagaimana seharusnya atau selayaknya baca puisi, apa isinya,
apa amanah penyairnya dan sebagainya. Membaca biasa, biasanya orang tidak
terlalu terbebani. Salah satu keuntungan membaca biasa ini adalah menumbuhkan
kebiasaan seseorang mengepresiasi puisi. Disinilah salah satu tujuan membaca
biasa.
2)
Baca Vokalis
Baca vokalis adalah pelafalan suatu puisi dengan
fonem-fonem secara sempurna dan tepat. Sempurna dimaksudkan bahwa fonem-fonem
dilafalkan sesuai dengan hakikatnya melalui analisa yang dalam sehingga
terdengar sebagaimana mestinya. Tepat dimaksud di sini bahwa fonem-fonem adalah
hasil dari alat ucap yang bersangkutan.
3)
Baca Gramatikal
Dimaksudkan baca puisi yang memperdulikan faktor-faktor
gramatikalnya seperti tanda baca, kelompok kata atau prase.
4)
Baca Puitis
Dimaksudkan adalah dengan memperhatikan unsur-unsur
seperti irama, intonasi, keseimbangan. Tanpa memperdulikan hal-hal tersebut di
atas maka bacaan terdengar hambar dan tidak membuat seseorang tergugah
perasaannya.
5)
Deklamasi Puisi
Adalah penampilan (baca) puisi secara ekspresif.
Untuk penampilan yang ekspresif ini mutlak didukung oleh penglapalan fonem yang
tepat dan sempurna. Bacaan gramatikal yang tepat, bacaan puitis yang baik,
penghayatan serta pemahaman yang baik terhadap isi puisi yang dibawakan.
6) Dramatisasi Puisi
6) Dramatisasi Puisi
Dramatisasi puisi dapat diartikan melakukan atau
melakonkan sesuatu sehingga makna ataupun maksud puisi menjadi jelas.
Puisi-puisi yang dilakonkan atau didramakan ditampilkan didepan khalayak ramai
sebagai penonton. Dalam pelakonan tersebut orang yang melakonkan harus sejalan
dengan pelakon yang lain dalam artian harus ada kekompakan. Akibatnya,bentuk
dramatisasi puisi Berwujud sebagai fragmen atau drama dimana kerja kelompok
sangat diperlukan.
Dari beberapa
pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa keterampilan membaca puisi adalah suatu
kecakapan seseorang untuk mendapatkan pesan
dari suatu karya sastra dengan bahasa yang dipadatkan, dipersingkat, dan
diberi irama dengan bunyi yang padu dan pemilihan kata-kata kias (imajinatif).
Post a Comment for "Membaca Puisi"