Membaca adalah suatu proses yang
dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak
disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis (H.G. Tarigan,
1986:7). Suatu proses yang menuntut agar kelompok kata yang merupakan suatu
kesatuan akan terlihat dalam suatu pandangan sekilas, dan agar makna kata-kata
secara individual akan dapat diketahui. Kalau hal ini tidak terpenuhi, maka
pesan yang tersurat dan yang tersirat tidak akan tertangkap atau dipahami, dan
proses membaca itu tidak terlaksana dengan baik (Hodgson dalam Tarigan,
1986:7).
Membaca merupakan kegiatan merespons
lambang-lambang tertulis dengan menggunakan pengertian yang tepat (Ahmad S.
Harjasujana dalam St.Y. Slamet, 2008:67). Hal tersebut berarti bahwa membaca
memberikan respons terhadap segala ungkapan penulis sehingga mampu memahami
materi bacaan dengan baik. Sumber yang lain juga mengungkapkan bahwa membaca
merupakan perbuatan yang dilakukan berdasarkan kerja sama beberapa
keterampilan, yakni mengamati, memahami, dan memikirkan (Jazir Burhan dalam
St.Y. Slamet, 2008:67).
Secara singkat dapat dikatakan bahwa
“reading” adalah “bringing meaning to and getting meaning from
printed or written material”, memetik serta memahami arti atau makna yang
terkandung di dalam bahan tertulis (Finochiaro and Bonomo dalam H.G. Tarigan,
1986:8). Kegiatan membaca merupakan penangkapan dan pemahaman ide, aktivitas
pembaca yang diiringi curahan jiwa dalam menghayati naskah. Proses membaca
diawali dari aktivitas yang bersifat mekanis yakni aktivitas indera mata bagi yang
normal, alat peraba bagi yang tuna netra. Setelah proses tersebut berlangsung,
maka nalar dan institusi yang bekerja, berupa proses pemahaman dan penghayatan.
Selain itu aktivitas membaca juga mementingkan ketepatan dan kecepatan juga
pola kompetensi atau kemampuan bahasa, kecerdasan tertentu dan referen
kehidupan yang luas.
Dari berbagai pengertian membaca di
atas, dapat ditarik simpulan bahwa kegiatan membaca adalah memahami isi, ide
atau gagasan baik yang tersurat maupun tersirat dalam bahan bacaan. Dengan
demikian, pemahaman menjadi produk yang dapat diukur dalam kegiatan membaca,
bukan perilaku fisik pada saat membaca. Hakikat atau esensi membaca adalah
pemahaman (St.Y. Slamet, 2008:68).
Daftar Pustaka
Daftar Pustaka
Djago Tarigan. 2002. Pendidikan Keterampilan Berbahasa. Jakarta : Universitas
Terbuka.
St. Y.
Slamet. 2007. Dasar-dasar Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di Sekolah Dasar.. Surakarta:
UNS Press.
6 comments for "Pengertian Membaca"
over. I'm definitely loving the information. I'm bookmarking and will be tweeting this
to my followers! Exceptional blog and fantastic design.
Also visit my weblog read this book blog
Kota Sekampung: maksudnya membaca juga telaah bahasa juga ya..?..
goo.gl/PzepdB
http://www.bicaraperpustakaan.com/